Pabrik Gula Asembagoes Situbondo, Jawa Timur, memberikan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis bagi warga sekitar pabrik gula milik PT Perkebunan Nusantara XI yang terdampak polusi ampas tebu yang terbawa angin ke rumah-rumah warga.

Pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga di Desa Trigonco dan Desa Gudang, Kecamatan Asembagus, ini dilakukan oleh pihak pabrik gula sebagai bentuk tanggung jawab atas dampak ampas tebu di PG Asembagoes yang beterbangan ke rumah warga.

"Memberikan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan gratis ini kepada warga terdampak ampas tebu yang beterbangan ke perkampungan warga," kata Manajer Komersial Konsorsium WBM pada pembangunan PG Asembagus Agung Perwira kepada wartawan di sela pemeriksaan kesehatan di Situbondo, Senin.

Menurut ia, sebagai pihak konsorsium modernisasi PG Asembagoes telah melakukan tindakan preventif dengan menutup sisa tebu atau ampas tebu yang beterbangan itu menggunakan paranet dan seng, karena dengan begitu diharapkan ampas tebu yang menjadi bahan bakar alternatif pabrik gula yang sedang dalam tahap pengerjaan revitalisasi.

"Secara sistem pabrik gula saat ini masih dalam tahap uji coba penyempurnaan dan untuk penyelesaian penggunaan paranet dan seng sudah mencapai 95 persen. Dalam dua hari terakhir kami perkirakan sudah selesai dan harapannya ampas tebu tidak lagi sampai beterbangan terbawa angin," katanya.

Sementara itu, Manajer Pengolahan PG Asembagoes Situbondo Ahmad Hariyanto mengatakan bahwa yang beterbangan dan menyebabkan polusi udara merupakan ampas tebu (bagas), bukan "tolato" (sisa pembakaran yang keluar dari cerobong pabrik gula).

"Kalau tolato tidak akan beterbangan karena sudah ada alat khusus penyedot. Yang beterbangan itu ampas tebu yang terbawa tiupan angin kencang," ujarnya.

Warga Dusun Kampung Timur, Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus, yang berada tepat di belakang pabrik gula mengeluhkan limbah pabrik berupa ampas tebu yang menimbulkan berbagai penyakit kulit, batuk dan pilek.

"Kalau saya gatal-gatal terkena ampas tebunya, dan beberapa warga lainnya mengalami batuk dan pilek," kata Wiwin, warga yang tinggal tepat di belakang PG Asembagoes. 

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019