Kesuksesan "The Lion King" ternyata tidak serta-merta menyenangkan semua pihak, termasuk David Stephan, salah satu animator asli pada film klasik tersebut.
"Jika Anda ingin melakukan survei pada kru 'The Lion King' asli, kebanyakan dari mereka akan menjawab, 'Mengapa? Apakah Anda benar-benar harus melakukan itu?' Itu agak menyakitkan," kata Stephan dilansir HuffPost, yang dikutip Jumat.
Stephan berkontribusi dalam pembuatan "Circle of Life" pada pembukaan film yang asli dan desain untuk hyena. Dia juga satu dari tiga animator yang ikut dalam diskusi tentang pembuatan ulang "The Lion King". Sedangkan animator lain menolak untuk mengomentari dan tidak berencana untuk menonton filmnya.
"Agak menyedihkan bahwa pemegang saham sekarang berada di ruangan untuk memutuskan film apa yang akan dibuat. Disney sekarang membuat cover semua filmnya dan itulah sekarang yang hadirkan di depan Anda," ujar Stephan.
Dia melanjutkan, "'Ya, kami hanya ingin menghasilkan uang'. Itu mengecewakan sebagai seorang seniman, dari sebuah studio yang didirikan berdasarkan orisinalitas dan seni."
Baca juga: "The Lion King" pecahkan rekor tertinggi film Disney
Stephan juga mengatakan bahwa desain karakter "The Lion King" yang baru terlihat terlalu nyata sehingga menyinggung para pembuat desain yang asli.
"Itu mengingatkan saya pada film-film alam yang lama di mana mereka mengisi suara-suara itu dengan bibir yang bergetar. Saya pikir, 'Oh ini benar-benar mudah'. Saya pikir terlalu cepat untuk hal ini," kata Stephen.
Animator lain yang tidak ingin disebut namanya juga mengatakan, "Ada kebencian besar terhadap remake 3D itu dari kru 2D yang asli".
Namun, tidak semua animator asli telah kecewa dengan film tersebut. Alexander Williams dan Dave Bossert yang merancang Scar dan melakukan efek visual dalam film asli telah memuji versi 2019.
"Secara keseluruhan, saya pikir film itu berdiri sendiri. Itu tidak hanya menampilkan cerita yang hebat lagi, tetapi itu adalah penghormatan kepada film aslinya," kata Bossert.
Baca juga: "The Lion King", film terlaris hingga pekan kemarin (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Jika Anda ingin melakukan survei pada kru 'The Lion King' asli, kebanyakan dari mereka akan menjawab, 'Mengapa? Apakah Anda benar-benar harus melakukan itu?' Itu agak menyakitkan," kata Stephan dilansir HuffPost, yang dikutip Jumat.
Stephan berkontribusi dalam pembuatan "Circle of Life" pada pembukaan film yang asli dan desain untuk hyena. Dia juga satu dari tiga animator yang ikut dalam diskusi tentang pembuatan ulang "The Lion King". Sedangkan animator lain menolak untuk mengomentari dan tidak berencana untuk menonton filmnya.
"Agak menyedihkan bahwa pemegang saham sekarang berada di ruangan untuk memutuskan film apa yang akan dibuat. Disney sekarang membuat cover semua filmnya dan itulah sekarang yang hadirkan di depan Anda," ujar Stephan.
Dia melanjutkan, "'Ya, kami hanya ingin menghasilkan uang'. Itu mengecewakan sebagai seorang seniman, dari sebuah studio yang didirikan berdasarkan orisinalitas dan seni."
Baca juga: "The Lion King" pecahkan rekor tertinggi film Disney
Stephan juga mengatakan bahwa desain karakter "The Lion King" yang baru terlihat terlalu nyata sehingga menyinggung para pembuat desain yang asli.
"Itu mengingatkan saya pada film-film alam yang lama di mana mereka mengisi suara-suara itu dengan bibir yang bergetar. Saya pikir, 'Oh ini benar-benar mudah'. Saya pikir terlalu cepat untuk hal ini," kata Stephen.
Animator lain yang tidak ingin disebut namanya juga mengatakan, "Ada kebencian besar terhadap remake 3D itu dari kru 2D yang asli".
Namun, tidak semua animator asli telah kecewa dengan film tersebut. Alexander Williams dan Dave Bossert yang merancang Scar dan melakukan efek visual dalam film asli telah memuji versi 2019.
"Secara keseluruhan, saya pikir film itu berdiri sendiri. Itu tidak hanya menampilkan cerita yang hebat lagi, tetapi itu adalah penghormatan kepada film aslinya," kata Bossert.
Baca juga: "The Lion King", film terlaris hingga pekan kemarin (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019