Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan keberadaan pasukan Komando Operasi Khusus (Koopsus) bukan berarti menihilkan peran pasukan elit yang dimiliki setiap matra.

"Dibentuknya koopsus tni ini bukan berarti menihilkan peran pasukan khusus matra masing-masing (AD, AL, dan AU)," katanya, saat meresmikan Koopsus di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa.

Pembentukan Koopsus, kata dia, justru ingin menyinergikan pelaksanaan tugas TNI secara gabungan, sebagaimana doktrin TNI matra terpadu, yaitu Tri Dharma Eka Karma.

Secara materiil, ia menyebutkan bahwa Koopsus sama dengan pasukan-pasukan khusus di tiga matra, tetapi ditingkatkan lagi di tataran Mabes TNI.

"Secara materil sama, adalah pasukan khusus. Namun kita tingkatkan lagi di tataran Mabes TNI, karena ancamannya juga berbeda, ada ancaman dari darat, laut, maupun udara," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, diperlukan interoperability, kesamaan, dan TNI menyiapkan doktrin, serta sarana dan prasana untuk kemudian menggerakkan pasukan khusus tersebut.

Menghadapi spektrum ancaman yang semakin kompleks, kata Hadi, TNI harus menjadi organisasi yang adaptif yang mampu dihadapkan pada perkembangan teknologi.

"Serta, perkembangan taktik dan teknik peperangan yang tidak lagi linier dan konvensional, namun juga asimetrik dan juga nonkonvensional," katanya.

Dalam pelaksanaan tugasnya menanggulangi terorisme, Hadi mengatakan pasti berkoordinasi dengan kepolisian yang memiliki Detasemen Khusus 88 dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Kita koordinasi dengan kepolisian dan BNPT sebagai penindak," katanya.

Pasukan Koopsus beranggotakan inti satu kompi, sementara ditotal dengan seluruh pendukung, termasuk survillance untuk peran intelijen berjumlah 400 orang.

Secara struktural, Koopsus dibentuk dslam satu wadah Badan Pelaksana Pusat (Balakpus) memiliki jalur komando langsung di bawah Panglima TNI yang sewaktu-waktu bisa ditugaskan atas perintah Presiden RI.(*)

Pewarta: Zuhdiar Laeis

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019