![pinterest](https://pinterest.com/pin/create/button/?url=https://jatim.antaranews.com/berita/306325/sembari-menikmati-suasana-pantai-menko-perekonomian-rapat-lom-di-banyuwangi&media=https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2019/07/18/IMG-20190718-WA0125.jpg&description=Sembari menikmati suasana pantai, Menko Perekonomian rapat "LOM" di Banyuwangi){kind=link}
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution bersama 57 orang pejabat kementerian lainnya, Kamis, menggelar rapat bertajuk Leader Offsite Meeting (LOM) selama dua hari Pantai Solong, Banyuwangi, Jawa Timur.
Menko Perekonomian sengaja menggelar rapat tahunan di Banyuwangi, karena ingin merasakan suasana yang berbeda.
"Kami biasanya rapat di kantor. Kali ini ingin merasakan suasana di pinggir pantai," kata mantan Gubernur Bank Indonesia itu.
Di sela rapat, Darmin mengamati suasana Villa Solong yang dikelilingi pohon kelapa dan bahkan ia menyarankan kepada pengelola villa untuk membudidayakan anggrek di batang pohon kelapa.
"Saya sangat senang rapat di sini. Waktunya bersamaan dengan angin selatan Australia, sehingga semakin sejuk," ujarnya.
Menko Darmin memaparkan, di kementeriannya menggelar rapat di Banyuwangi karena pesatnya perkembangan kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
"Banyuwangi sedang maju, termasuk sektor wisatanya. Jadi kami ingin mendukung hal ini," ujarnya.
Merasakan suasana rapat yang tenang di pinggir pantai dan jauh dari hiruk-pikuk kota, meninggalkan kesan tersendiri bagi Menko Darmin.
Karena terkesan itulah, Menko Darmin berjanji menyarankan lembaga-lembaga lain melaksanakan rapat di Banyuwangi.
"Saya akan bantu promosi, Banyuwangi cocok untuk tempat rapat sekaligus berliburan," kata Darmin.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih kepada Kemenko Bidang Perekonomian yang memilih Banyuwangi sebagai tempat melaksanakan rapat. Banyuwangi memang sedang mendorong tumbuhnya wisata MICE (meetings, incentives, conference, exhibition).
"Wisata MICE menghasilkan dampak turunan yang besar, karena belanja pengunjungnya lebih besar dibanding wisatawan biasa. Selama ini, pasar terbesar MICE ada di Jakarta, Surabaya dan Bali. Nah, ini sedikit-sedikitlah kita gaet ke Banyuwangi," paparnya.
Anas mengatakan, selain dilengkapi hotel-hotel berbintang dengan ballroom yang mampu menampung ribuan orang, keunggulan Banyuwangi terletak pada harganya yang lebih kompetitif.
"Alhamdulillah berbagai kementerian, swasta dan BUMN, bahkan komunitas-komunitas sudah kian sering bikin wisata MICE di Banyuwangi," katanya.
Banyuwangi yang berada di ujung timur Pulau Jawa, memang memiliki garis pantai panjang, dan tak kurang dari 170 km garis pantai yang dimiliki daerah bekas Kerajaan Blambangan itu.
Salah satu spot pantai yang banyak dijadikan jujugan adalah Pantai Solong. Pantai yang menyajikan pemandangan Gunung Agung dan Selat Bali di seberang itu dilengkapi hotel, vila dan resor yang cocok untuk menggelar acara berbalut nuansa liburan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Menko Perekonomian sengaja menggelar rapat tahunan di Banyuwangi, karena ingin merasakan suasana yang berbeda.
"Kami biasanya rapat di kantor. Kali ini ingin merasakan suasana di pinggir pantai," kata mantan Gubernur Bank Indonesia itu.
Di sela rapat, Darmin mengamati suasana Villa Solong yang dikelilingi pohon kelapa dan bahkan ia menyarankan kepada pengelola villa untuk membudidayakan anggrek di batang pohon kelapa.
"Saya sangat senang rapat di sini. Waktunya bersamaan dengan angin selatan Australia, sehingga semakin sejuk," ujarnya.
Menko Darmin memaparkan, di kementeriannya menggelar rapat di Banyuwangi karena pesatnya perkembangan kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
"Banyuwangi sedang maju, termasuk sektor wisatanya. Jadi kami ingin mendukung hal ini," ujarnya.
Merasakan suasana rapat yang tenang di pinggir pantai dan jauh dari hiruk-pikuk kota, meninggalkan kesan tersendiri bagi Menko Darmin.
Karena terkesan itulah, Menko Darmin berjanji menyarankan lembaga-lembaga lain melaksanakan rapat di Banyuwangi.
"Saya akan bantu promosi, Banyuwangi cocok untuk tempat rapat sekaligus berliburan," kata Darmin.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih kepada Kemenko Bidang Perekonomian yang memilih Banyuwangi sebagai tempat melaksanakan rapat. Banyuwangi memang sedang mendorong tumbuhnya wisata MICE (meetings, incentives, conference, exhibition).
"Wisata MICE menghasilkan dampak turunan yang besar, karena belanja pengunjungnya lebih besar dibanding wisatawan biasa. Selama ini, pasar terbesar MICE ada di Jakarta, Surabaya dan Bali. Nah, ini sedikit-sedikitlah kita gaet ke Banyuwangi," paparnya.
Anas mengatakan, selain dilengkapi hotel-hotel berbintang dengan ballroom yang mampu menampung ribuan orang, keunggulan Banyuwangi terletak pada harganya yang lebih kompetitif.
"Alhamdulillah berbagai kementerian, swasta dan BUMN, bahkan komunitas-komunitas sudah kian sering bikin wisata MICE di Banyuwangi," katanya.
Banyuwangi yang berada di ujung timur Pulau Jawa, memang memiliki garis pantai panjang, dan tak kurang dari 170 km garis pantai yang dimiliki daerah bekas Kerajaan Blambangan itu.
Salah satu spot pantai yang banyak dijadikan jujugan adalah Pantai Solong. Pantai yang menyajikan pemandangan Gunung Agung dan Selat Bali di seberang itu dilengkapi hotel, vila dan resor yang cocok untuk menggelar acara berbalut nuansa liburan. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019