Satuan tugas TNI Manunggal Masuk Desa menggandeng sivitas akademika kampus UPN Surabaya untuk menyosialisasikan pupuk organik di lokasi kegiatan TMMD di wilayah Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu.
Kegiatan sosialisasi dilakukan secara sederhana dengan memanfaatkan salah satu rumah penduduk dan diikuti oleh puluhan warga di Desa Dompyong, dengan memberi pelatihan teknik pengolahan limbah kotoran sapi dan kompos limbah sampah untuk pupuk organik.
"Penggunaan pupuk organik dapat mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia. Potensinya di sini banyak, namun pemanfaatannya sepertinya belum optimal," kata Muhamad Alif, salah satu mahasiswa UPN Surabaya di lokasi TMMD di Desa Dompyong.
Kata dia, kesadaran masyarakat terhadap pupuk organik masih kurang, padahal kandungan kimia dalam pupuk dapat meningkatkan keasaman pada tanah yang lama kelamaan justru membuat tanah tidak akan subur kembali.
Sedangkan penggunaan pupuk organik, selain ramah lingkungan juga membuat tanaman tahan akan serangan hama seperti wereng cokelat, tikus dan hama lainnya yang kini tengah marak.
Panjang lebar Alif dkk menjelaskan bahwa pupuk organik juga mengurangi biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani karena harganya yang murah dan terjangkau.
"Pasalnya petani bisa memanfaatkan limbah ternak untuk pupuk, seperti halnya kotoran kerbau dan sapi maupun sampah jerami untuk diproses dan dijadikan kompos.
"Pemakaian pupuk organik dapat menyuburkan lahan pertanian sehingga dapat mendongkrak produksi dan produktivitas pangan,". Kata Alif didampingi sejumlah personel TNI peserta TMMD.
Karenanya, untuk memutus mata rantai ketergantungan pada pupuk kimia, Satgas TMMD dan mahasiswa UPN Surabaya mengajak warga untuk memproduksi pupuk organik, baik untuk kebutuhan pribadi maupun kelompok.
Apalagi harga komoditas pertanian yang dihasilkan dengan sistem organik harganya lebih mahal di pasaran.
Sejumlah warga yang ikut kegiatan sosialisasi pembuatan pupuk organik mengaku puas dan berterima kasih kepada satgas TMMD maupun perwakilan kampus UPN Surabaya yang hadir dan melakukan sosialisasi.
"Matur suwun kawulo malih ngertos damel pupuk organik (terima kasih saya jadi mengerti cara membuat pupuk organik," kata Wardi, salah satu warga peserta sosialisasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Kegiatan sosialisasi dilakukan secara sederhana dengan memanfaatkan salah satu rumah penduduk dan diikuti oleh puluhan warga di Desa Dompyong, dengan memberi pelatihan teknik pengolahan limbah kotoran sapi dan kompos limbah sampah untuk pupuk organik.
"Penggunaan pupuk organik dapat mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia. Potensinya di sini banyak, namun pemanfaatannya sepertinya belum optimal," kata Muhamad Alif, salah satu mahasiswa UPN Surabaya di lokasi TMMD di Desa Dompyong.
Kata dia, kesadaran masyarakat terhadap pupuk organik masih kurang, padahal kandungan kimia dalam pupuk dapat meningkatkan keasaman pada tanah yang lama kelamaan justru membuat tanah tidak akan subur kembali.
Sedangkan penggunaan pupuk organik, selain ramah lingkungan juga membuat tanaman tahan akan serangan hama seperti wereng cokelat, tikus dan hama lainnya yang kini tengah marak.
Panjang lebar Alif dkk menjelaskan bahwa pupuk organik juga mengurangi biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani karena harganya yang murah dan terjangkau.
"Pasalnya petani bisa memanfaatkan limbah ternak untuk pupuk, seperti halnya kotoran kerbau dan sapi maupun sampah jerami untuk diproses dan dijadikan kompos.
"Pemakaian pupuk organik dapat menyuburkan lahan pertanian sehingga dapat mendongkrak produksi dan produktivitas pangan,". Kata Alif didampingi sejumlah personel TNI peserta TMMD.
Karenanya, untuk memutus mata rantai ketergantungan pada pupuk kimia, Satgas TMMD dan mahasiswa UPN Surabaya mengajak warga untuk memproduksi pupuk organik, baik untuk kebutuhan pribadi maupun kelompok.
Apalagi harga komoditas pertanian yang dihasilkan dengan sistem organik harganya lebih mahal di pasaran.
Sejumlah warga yang ikut kegiatan sosialisasi pembuatan pupuk organik mengaku puas dan berterima kasih kepada satgas TMMD maupun perwakilan kampus UPN Surabaya yang hadir dan melakukan sosialisasi.
"Matur suwun kawulo malih ngertos damel pupuk organik (terima kasih saya jadi mengerti cara membuat pupuk organik," kata Wardi, salah satu warga peserta sosialisasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019