Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember menampilkan beragam inovasi produk pangan lokal yang memiliki nilai ekonomi tinggi dalam kegiatan gelar produk FTP 2019 bertema "Make the best product with modern technology for better life" di halaman kampus FTP setempat, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa.

"Mahasiswa FTP khususnya program studi teknologi hasil pertanian dituntut untuk bisa membuat produk olahan dari bahan lokal yang bernilai ekonomi dan gizi tinggi," kata dosen pengampu mata kuliah pengembangan produk baru FTP Unej, Ahmad Nafi di Jember.

Menurutnya ada 27 produk olahan makanan dan minuman yang berasal dari bahan baku lokal seperti rempah-rempah, labu kuning, daun kelor, buah naga, limbah kulit kopi dan beberapa bahan lokal lainnya yang dipamerkan dalam gelar produk tersebut.

"Beberapa inovasi produk pangan lokal di antaranya pumpkin macaroni (makaroni yang terbuat dari labu kuning), kelori snack (nori dari kelor dan uwi), bujang (daging analog rebung jamur), ma'pon (marshmallow empon-empon), bontel (abon jamur tiram, ontong, tewel), dan coki (coklat koro kuaci)," tuturnya.

Sementara salah seorang mahasiswa yang membuat pumpkin macaroni, Lailatul Rahma mengatakan timnya mencoba mengolah labu kuning menjadi macaroni karena labu tersebut kaya akan kandungan vitamin dan mineral, sehingga sangat baik untuk dikonsumsi dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

"Selama ini labu kuning digunakan untuk kolak saja, padahal labu banyak mengandung serat, sehingga jika diinovasi dapat menghasilkan jajanan yang enak dan sehat karena mengonsumsi labu dapat mememuhi kebutuhan vitamin A lebih dari 100 persen dan vitamin C 20 persen," katanya.

Ia mengatakan bahan membuat pumpkin macaroni itu selain labu kuning, juga menggunakan tepung kacang tanah dan tepung kedelai, sehingga rasa makaroninya lebih dominan rasa kacang dibandingkan labu kuningnya.

Sedangkan Luluk N.Z bersama timnya membuat marshmallow herbal yang menyehatkan dengan menggunakan bahan rempah-rempah seperti jahe, kunyit, dan asam jawa, sehingga dapat menghangatkan tubuh, tinggi antioksidan, dan meredakan masuk angin.

"Kami juga menambahkan pewarna alami untuk marshmallownya yakni kunyit untuk warna kuning dan buah naga untuk warna merahnya, serta menggunakan gelatin sapi, sehingga halal untuk dikonsumsi," katanya. (*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019