PT Perkebunan Nusantara XI menargetkan rendemen tebu pada 2019 sekitar 7,8 persen, dengan target giling sebesar 4,2 juta ton dan produksi gula sebanyak 372.000 ton atau tidak jauh berbeda dengan tahun lalu.
Direktur Utama PTPN XI Gede Meivera Utama Adnjana Putra di Surabaya, Kamis, mengatakan tidak bergesernya target rendemen dikarenakan curah hujan yang tinggi dan tidak adanya penambahan lahan.
"Kami realistis saja. Tahun ini curah hujan lebih tinggi, sehingga kami menargetkan rendemen seperti tahun lalu, sekitar 7,8 persen," katanya.
Ia mengatakan bahwa untuk target produksi gula pada tahun ini mencapai 380.000 ton, hampir sama dengan tahun lalu yang didapat dari realisasi empat pabrik gula yang sudah memulai giling, yaitu Pabrik Gula Poerwodadie, Pagottan, Kedawoeng, dan Semboro.
Gede Meivera mengatakan saat ini PTPN XI tetap melaksanakan giling walaupun masih bulan Ramadhan, tujuannya meminimalisasi kenaikan harga gula.
"Saat puasa dan Lebaran, konsumsi dipastikan naik. Jika tidak diantisipasi, kenaikan harga gula bakal terjadi. Nantinya, tiga hari sebelum Lebaran hingga seminggu setelah Lebaran giling bakal diliburkan dulu, baru setelah itu giling lagi," katanya.
Ia optimistis giling 2019 akan sukses, baik penyediaan bahan baku tebu (on farm) maupun kinerja pabrik (off farm).
Disisi lain, PTPN XI juga terus melakukan revitalisasi pabrik gula di lingkungannya dan tahun ini ada dua pabrik gula yang melaksanakan revitalisasi, yakni PG Assembagoes Situbondo dan Djatiroto Lumajang.
"Untuk PG Assembagoes telah dilakukan general test pada hari Jumat (17/05) sebelum dilakukan giling tahun 2019 untuk menguji performa pabrik yang telah selesai dilakukan revitalisasi, pengujian tersebut didampingi oleh tim ahli dari KSO," katanya.
Sedangkan untuk Pabrik Djatiroto, kemajuan fisik revitalisasi telah mencapai 90 persen dan diharapkan telah selesai untuk bisa dilakukan steam test pada pekan terakhir Juli 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Direktur Utama PTPN XI Gede Meivera Utama Adnjana Putra di Surabaya, Kamis, mengatakan tidak bergesernya target rendemen dikarenakan curah hujan yang tinggi dan tidak adanya penambahan lahan.
"Kami realistis saja. Tahun ini curah hujan lebih tinggi, sehingga kami menargetkan rendemen seperti tahun lalu, sekitar 7,8 persen," katanya.
Ia mengatakan bahwa untuk target produksi gula pada tahun ini mencapai 380.000 ton, hampir sama dengan tahun lalu yang didapat dari realisasi empat pabrik gula yang sudah memulai giling, yaitu Pabrik Gula Poerwodadie, Pagottan, Kedawoeng, dan Semboro.
Gede Meivera mengatakan saat ini PTPN XI tetap melaksanakan giling walaupun masih bulan Ramadhan, tujuannya meminimalisasi kenaikan harga gula.
"Saat puasa dan Lebaran, konsumsi dipastikan naik. Jika tidak diantisipasi, kenaikan harga gula bakal terjadi. Nantinya, tiga hari sebelum Lebaran hingga seminggu setelah Lebaran giling bakal diliburkan dulu, baru setelah itu giling lagi," katanya.
Ia optimistis giling 2019 akan sukses, baik penyediaan bahan baku tebu (on farm) maupun kinerja pabrik (off farm).
Disisi lain, PTPN XI juga terus melakukan revitalisasi pabrik gula di lingkungannya dan tahun ini ada dua pabrik gula yang melaksanakan revitalisasi, yakni PG Assembagoes Situbondo dan Djatiroto Lumajang.
"Untuk PG Assembagoes telah dilakukan general test pada hari Jumat (17/05) sebelum dilakukan giling tahun 2019 untuk menguji performa pabrik yang telah selesai dilakukan revitalisasi, pengujian tersebut didampingi oleh tim ahli dari KSO," katanya.
Sedangkan untuk Pabrik Djatiroto, kemajuan fisik revitalisasi telah mencapai 90 persen dan diharapkan telah selesai untuk bisa dilakukan steam test pada pekan terakhir Juli 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019