Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang menggagas pengolahan air permukaan sebagai air baku untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan pelanggan terhadap air bersih.
Direktur Utama PDAM Kota Malang M Nor Muhlas di Malang, Senin, mengemukakan utnuk memenuhi kebutuhan air bersih pelanggan, pihaknya akan memanfaatkan air permukaan yang diolah menjadi air bersih.
Sungai yang menjadi bidikan untuk pengolahan air permukaan tersebut adalah pertemuan sungai di kawasan Wendit dan Kalisari (perbatasan Kota dan Kabupaten Malang di Kecamatan Pakis).
"Pada tahun ini kami sudah melakukan perencanaan detail (DED), namun sekarang dilimpahkan ke Pemkot Malang. Mudah-mudahan dalam dua tiga bulan ke depan sudah bisa terealisasi DED-nya," kata Muhlas.
Hanya saja, lanjut Muhlas, biaya untuk mengolah air sungai ini cukup besar. Oleh karena itu, sebagai tahap awal dilakukan penambahan sumur bor dahulu di sejumlah titik yang memiliki debit air cukup besar, yakni sumber Merjosari yang memiliki debit lebih dari 150 liter per detik.
"Kami terus berupaya menjadi PDAM yang mandiri dan secara bertahap mengurangi ketergantungan air bersih dari daerah lain, terutama dari Kabupaten Malang dan Kota Batu," ucapnya.
Selain sumber air Merjosari, PDAM Kota Malang juga akan membuat sumur bor baru di kawasan tandor air di Tlogomas dan Betek.
"Insyaallah tahun ini kedua tandon itu menjadi prioritas kami, karena kedua tandon itu merupakan sentral di kota ini," tuturnya.
Dari beberapa sumur bor yang akan dibangun dan pemanfaatan sumber air tersebut, tambah Muhlas, debit air yang dihasilkan cukup besar, yakni mencapai 440 liter per detik.
Sementara itu, Direktur Teknik PDAM Kota Malang Ari Mukti menambahkan seiring dengan penambahan kapasitas air yang terus dilakukan secara intensif, pihaknya menargetkan selama lima tahun depan ada penambahan pelanggan 50 ribu sambungan rumah (SR).
"Dengan demikian, setiap tahun ditargetkan ada 10 ribu SR baru. Selain itu, untuk menambah kapasitas air agar lebih optimal, kami juga akan membangun 10 tandon di sejumlah wilayah agar mampu menjangkau seluruh wilayah di Kota Malang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Direktur Utama PDAM Kota Malang M Nor Muhlas di Malang, Senin, mengemukakan utnuk memenuhi kebutuhan air bersih pelanggan, pihaknya akan memanfaatkan air permukaan yang diolah menjadi air bersih.
Sungai yang menjadi bidikan untuk pengolahan air permukaan tersebut adalah pertemuan sungai di kawasan Wendit dan Kalisari (perbatasan Kota dan Kabupaten Malang di Kecamatan Pakis).
"Pada tahun ini kami sudah melakukan perencanaan detail (DED), namun sekarang dilimpahkan ke Pemkot Malang. Mudah-mudahan dalam dua tiga bulan ke depan sudah bisa terealisasi DED-nya," kata Muhlas.
Hanya saja, lanjut Muhlas, biaya untuk mengolah air sungai ini cukup besar. Oleh karena itu, sebagai tahap awal dilakukan penambahan sumur bor dahulu di sejumlah titik yang memiliki debit air cukup besar, yakni sumber Merjosari yang memiliki debit lebih dari 150 liter per detik.
"Kami terus berupaya menjadi PDAM yang mandiri dan secara bertahap mengurangi ketergantungan air bersih dari daerah lain, terutama dari Kabupaten Malang dan Kota Batu," ucapnya.
Selain sumber air Merjosari, PDAM Kota Malang juga akan membuat sumur bor baru di kawasan tandor air di Tlogomas dan Betek.
"Insyaallah tahun ini kedua tandon itu menjadi prioritas kami, karena kedua tandon itu merupakan sentral di kota ini," tuturnya.
Dari beberapa sumur bor yang akan dibangun dan pemanfaatan sumber air tersebut, tambah Muhlas, debit air yang dihasilkan cukup besar, yakni mencapai 440 liter per detik.
Sementara itu, Direktur Teknik PDAM Kota Malang Ari Mukti menambahkan seiring dengan penambahan kapasitas air yang terus dilakukan secara intensif, pihaknya menargetkan selama lima tahun depan ada penambahan pelanggan 50 ribu sambungan rumah (SR).
"Dengan demikian, setiap tahun ditargetkan ada 10 ribu SR baru. Selain itu, untuk menambah kapasitas air agar lebih optimal, kami juga akan membangun 10 tandon di sejumlah wilayah agar mampu menjangkau seluruh wilayah di Kota Malang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019