SCG Research and Consulting menilai Partai Kebangkitan Bangsa di Kota Surabaya kurang bisa mengambil keuntungan sebagai partai pendukung capres dan cawapres Jokowo-Ma'ruf, sehingga berdampak perolehan kursi DPRD Surabaya dalam Pemilu 2019 sama dengan Pemilu 2014.

"Ini bila dibandingkan dengan Partai Golkar sama-sama partai pendukung Jokowi-Ma'ruf mengalami kenaikan 1 kursi di DPRD Surabaya," kata Direktur SCG Research and Consulting Didik Prasetiyono kepada ANTARA di Surabaya, Kamis.

Menurut Didik, suara PKB mengalami kenaikan dari jumlah pemilih, tetapi karena kehadiran pemilih meningkat, secara persentase perolehan PKB di Pemilu 2019 Kota Surabaya adalah tetap dibanding Pemilu 2014, yaitu 10,5 persen.

"Konversi sainte lague perolehan suara ini membuat PKB tetap memperoleh lima Kursi di DPRD Surabaya," katanya.

Secara nasional, lanjut dia, pemilu serentak kali ini membuat pemilih sangat tertarik mengikuti isu Pilpres.  Namun, lanjut dia, dalam hal ini PKB kurang bisa mengambil keuntungan sebagai partai pendukung pilpres dimana Jokowi-Ma'ruf memperoleh 70 persen di Kota Surabaya. 

Selain itu, kata dia, hal ini dimungkinkan juga karena fokus kampanye PKB di Kota Surabaya seolah seperti terpecah dengan kampanye Caleg DPR RI PKB Fandi Utomo yang juga dalam alat peraganya menuliskan "Calon Wali Kota Surabaya". 

"Pemilih seolah melihat PKB sudah berposisi dalam Pilkada dan ini bisa menciptakan kebingungan pemilih," ujarnya.

Adapun perolehan suara PKB dan caleg PKB untuk Dapil 1 mendapat 29.377 suara,  Dapil 2 mendapat 32.741 suara, Dapil 3 mendapat 36.327 suara, Dapil 4 mendapat 22.873 suara, Dapil 5 mendapat 32.191 suara. Total perolehan 153.509 suara.

Sedangkan caleg yang dipastikan lolos meiliputi : 

1. Mahfudz   (Dapil 1) mendapat 6.102 suara
2. Camelia Habiba (Dapil 2) mendapat 10.030 suara
3. Laila Mufidah (Dapil 3) mendapat  mendapat 11.052 suara
4. Badru Tamam  (Dapil 4) mendapat 4.305 suara
5. Minun Atif (Dapil 5) mendapat 7.922 suara

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019