Selama bulan Ramadhan 1440 Hijriah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menggelar Safari Ramadhan dengan mengunjungi sejumlah tempat untuk bertemu masyarakat dan buka puasa, Shalat Tarawih hingga sahur bersama serta menyerap aspirasi masyarakat.

"Acara ini rutin kami lakukan untuk menyapa masyarakat, momentum Ramadhan ini merupakan waktu yang tepat untuk silaturahim dan menyapa masyarakat, menyerap aspirasi sekaligus juga menyosialisasikan berbagai program dan capaian yang telah Banyuwangi raih," kata Bupati Anas dalam keterangan tertulis diterima ANTARA di Banyuwangi, Rabu.

Menurutnya, setiap pertemuan tersebut senantiasa menghadirkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari pejabat pemerintah, instansi vertikal, hingga berbagai perwakilan organisasi masyarakat.

"Pada saat-saat tertentu, kami juga undang tokoh lintas agama untuk hadir," ujarnya.

Dari pertemuan lintas elemen dan sektor tersebut, diharapkan terciptanya kondisi yang harmonis di tengah masyarakat.

"Semakin sering bertemu, maka akan semakin terbangun jalinan komunikasi. Ini akan baik untuk menjaga kerukunan dan ketentraman di tengah masyarakat," kata Anas.

Selain itu, lanjutnya, momentum Safari Ramadhan juga dimanfaatkan oleh Bupati Anas untuk mengecek berbagai fasilitas publik, seperti infrastruktur jalan, puskesmas, kantor kecamatan hingga kantor desa dan sekaligus memastikan berbagai fasilitas yang telah dibangun oleh pemerintah.

Bupati Anas menggelar buka bersama di Kantor Kecamatan Pesanggaran dan dilanjutkan dengan shalat Tarawih bersama di Pesantren Al-Falah, Desa Buluagung.

Pada kesempatan itu, Bupati Anas mengingatkan masyarakat untuk lebih peduli terhadap pendidikan anak, dan wali murid diharapkan tidak hanya dipasrahkan kepada sekolah atau pesantren saja, namun orang tua harus ikut berperan aktif, dan salah satunya adalah dengan mengontrol penggunaan gadget oleh putra-putrinya.

"HP ini sekarang sudah menjadi keseharian masyarakat kita, tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga hampir semua memegang HP. Hal ini bisa mendatangkan manfaat, tapi juga bisa menimbulkan banyak mudarat. Untuk itu bapak ibu perlu terus mengontrol anak-anaknya yang pegang HP, jangan sampai kecanduan atau mengakses konten-konten yang tidak semestinya," katanya.

Bupati Anas juga menceritakan pengalamannya saat berkunjung di beberapa kota di Amerika Serikat. Di negara yang merupakan pusat teknologi tersebut, ternyata penggunaan HP bagi anak sangat dibatasi.

Ketika berada di tengah keluarga, penggunaan HP harus disingkirkan terlebih dahulu dan mereka harus memusatkan perhatian pada kebersamaan dengan keluarga.

"Saat ini, saya juga menerapkan hal ini pada anak saya. Ia sekarang tidak boleh pegang HP sebelum khatam Alquran selama Ramadhan," paparnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019