Kawasan eco wisata Andeman Boonpring di Desa Sanankerto, Kabupaten Malang,  dalam waktu dekat memiliki stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang dibangun Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI) Wilayah Malang.

Ketua Tim Teknis PLTMH UMM, Suwignyo di Malang, Selasa, menerangkan PLTMH di lingkungan Eco Wisata Andeman Boonpring di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang ini berbasis masyarakat untuk mendukung konservasi sumber air Andeman dan pengembangan ekowisata terpadu.

"Upaya ini didasarkan pada sumberdaya mata air Andeman dan keinginan masyarakat serta Pemerintah Desa Sanakerto yang potensial untuk dikembangkan. Pengembangan sumber daya mata air ini diharapkan menjadi pioner terbentuknya pusat perkembangan ekonomi perdesaan berbasis masyarakat," kata Suwignyo.

Suwignyo mengemukakan tujuan pembangunan PLTMH di kawasan wisata tersebut, guna meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat sekitar, pengembangan lapagan kerja dan masyarakat produktif pendukung pariwisata, serta pengembangan lingkungan sosial berkelanjutan.

Salah satu potensi mata air Andeman adalah energi listrik yang dihasilkan PLTMH, yakni pada siang hari dapat dimanfaatkan untuk kegiatan produktif perdesaan dan untuk pengembangan irigasi pompa kawasan agrowisata. Selain itu, berfungsi sebagai taman edukasi wisata sains-teknologi energi terbarukan dan pada malam hari bisa dimanfaatkan untuk penerangan kawasan wisata dan lingkungan sekitarnya.

Sebelum melakukan pembangunan, kata Suwignyo, diperlukan desain dan analisa kelayakan agar pada saat proses pembangunan PLTMH dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang direncanakan. Dan, pada pasca-pembangunan, PLTMH tidak terjadi masalah sosial dan ekonomi.

"Kegiatan studi kelayakan ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembangunan PLTMH memenuhi kelayakan dari segi teknis dan ekonomi atau sebaliknya," ucapnya.

Secara teknis PLTMH Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, mengandalkan debit air 0,50 M3 perdetik dengan mengambil dari sumber air Andeman. Turbin yang digunakan berbeda dengan yang dipakai pada PLTMH di UMM sebelumnya.

"Turbin Boonpring menggunakan propeller poros vertikal. Jika berhasil akan kita kembangkan untuk produksi turbin dan akan dijual," kata dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik UMM tersebut.

Turbin ini, kata Suwignyo, merupakan rancangan tim teknik UMM. Energi yang digerakkan dari turbin rancangannya mencapai 14 kWatt sepanjang tahun. Dalam pembuatan PLTMH Boonpring ini rencananya di mulai pada bulan Mei dan rampung pada akhir September tahun ini juga. PLTMH Boonpring selanjutnya akan menjadi laboratorium lapangan bagi Fakultas Teknik UMM.

Keberadaan PLTMH di kawasan eco wisata Boonpring akan menambah nilai lingkungan di wilayah itu sebagai tempat tujuan wisata yang mampu memunculkan inovasi-inovasi baru. Selain akan menambah produktivitas pengrajin bambu, ke depan Desa Sanankerto akan dijadikan pusat pembelajaran Agrowisata.

Sementara itu, di Indonesia sumber energi terbarukan masih menjadi tantangan yang harus dikembangkan. Terlebih di era modern, pembangunan PLTMH memegang peranan vital dalam mencapai kemajuan pembangunan di bidang lainnya. "Harapan kami pembangunan PLTMH ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas," tuturnya.

Selain UMM dan BNI, pembangunan PLTMH di kawasan eco wisata Boonprng juga didukung penuh oleh Bumdes Kerto Raharjo serta Pemerintah Kabupaten Malang.

Pembangunan PLTMH tersebut menggunakan dana tanggung jawab sosial (CSR) Bina Lingkungan dari BNI Wilayah Malang sebesar Rp348 juta. Peletakan batu pertama pembangunan PLTMH sudah dilakukan pada pekan lalu yang dihadiri Rektor UMM Dr Fauzan, Wakil Bupati Malang Sanusi, Head Office Banking BNI wilayah Malang Ali Suasono, dan Kepala Desa Sanankerto, Kecamatan Turen Subur. (*)



 

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019