Sebanyak dua orang tewas dan lima lainnya terluka akibat sebuah mobil Toyota Avanza menabrak truk tronton bermuatan semen di Jalur Ngawi-Solo tepatnya di Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
"Kita masih memeriksa saksi-saksi untuk mengungkap penyebab kecelakaan itu. Penumpang yang meninggal langsung dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr Soeroto Ngawi," ujar Kanit Kecelakaan, Satuan Lalu Lintas, Polres Ngawi Iptu Cipto Utoyo, di Ngawi, Senin.
Data yang dihimpun mencatat, korban meninggal adalah Sri Wulandari (42) yang meninggal saat dirawat di puskesmas dan Adelio Zaki Erviansyah (9) yang meninggal di lokasi kejadian.
Ia mengatakan kecelakaan terjadi pada Minggu (21/4) malam dan hingga saat ini pihaknya masih meminta keterangan para saksi.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, tabrakan terjadi saat mobil Toyota Avanza bernomor polisi W-1990-W melaju kencang dari arah barat ke timur, sedangkan dari arah berlawanan melaju truk tronton bermuatan semen bernomor polisi F-9428-FC.
Diduga kuat Theresia Vilvina (24) sang pengemudi Toyota Avanza kurang mengenal medan jalan dan hendak mendahului kendaraan di depannya tanpa memperhatikan arus lalu-lintas dari arah berlawanan. Karena jarak terlalu dekat, akibatnya mobil langsung menabrak samping kiri depan truk tronton dari arah berlawanan.
Tabrakan yang keras membuat mobil keluar jalan dan terjun ke parit sedalam dua meter. Selain itu, mobil tersebut juga langsung tertimbun puluhan sak semen yang diangkut truk yang dikemudikan oleh Supriyanto (42) warga Kabupaten Tuban.
Kondisi mobil yang berpenumpang tujuh orang tersebut ringsek setelah tertimbun puluhan ton sak semen. Proses evakuasi para penumpang berlangsung lama, karena terhalang oleh timbunan semen dan kondisi badan mobil yang ringsek.
"Para korban berhasil dievakuasi setelah dikeluarkan dengan menggunakan mobil derek," kata Cipto
Korban tewas dievakuasi ke Rumah Sakit dr Soeroto Ngawi dan korban luka termasuk sopir truk dibawa ke Puskesmas Walikukun.
Sesuai informasi, rombongan dalam mobil Avanza merupakan satu keluarga asal Sidoarjo yang baru pulang liburan dari Yogyakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Kita masih memeriksa saksi-saksi untuk mengungkap penyebab kecelakaan itu. Penumpang yang meninggal langsung dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr Soeroto Ngawi," ujar Kanit Kecelakaan, Satuan Lalu Lintas, Polres Ngawi Iptu Cipto Utoyo, di Ngawi, Senin.
Data yang dihimpun mencatat, korban meninggal adalah Sri Wulandari (42) yang meninggal saat dirawat di puskesmas dan Adelio Zaki Erviansyah (9) yang meninggal di lokasi kejadian.
Ia mengatakan kecelakaan terjadi pada Minggu (21/4) malam dan hingga saat ini pihaknya masih meminta keterangan para saksi.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, tabrakan terjadi saat mobil Toyota Avanza bernomor polisi W-1990-W melaju kencang dari arah barat ke timur, sedangkan dari arah berlawanan melaju truk tronton bermuatan semen bernomor polisi F-9428-FC.
Diduga kuat Theresia Vilvina (24) sang pengemudi Toyota Avanza kurang mengenal medan jalan dan hendak mendahului kendaraan di depannya tanpa memperhatikan arus lalu-lintas dari arah berlawanan. Karena jarak terlalu dekat, akibatnya mobil langsung menabrak samping kiri depan truk tronton dari arah berlawanan.
Tabrakan yang keras membuat mobil keluar jalan dan terjun ke parit sedalam dua meter. Selain itu, mobil tersebut juga langsung tertimbun puluhan sak semen yang diangkut truk yang dikemudikan oleh Supriyanto (42) warga Kabupaten Tuban.
Kondisi mobil yang berpenumpang tujuh orang tersebut ringsek setelah tertimbun puluhan ton sak semen. Proses evakuasi para penumpang berlangsung lama, karena terhalang oleh timbunan semen dan kondisi badan mobil yang ringsek.
"Para korban berhasil dievakuasi setelah dikeluarkan dengan menggunakan mobil derek," kata Cipto
Korban tewas dievakuasi ke Rumah Sakit dr Soeroto Ngawi dan korban luka termasuk sopir truk dibawa ke Puskesmas Walikukun.
Sesuai informasi, rombongan dalam mobil Avanza merupakan satu keluarga asal Sidoarjo yang baru pulang liburan dari Yogyakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019