Danone bekerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) membangun sebuah kawasan hunian nyaman terpadu (Integrated Community Shelter) di Desa Langaleso, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, guna meringankan beban korban gempa di Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam mendapatkan hunian.

“Kami turut merasakan kesulitan yang dialami warga Sulawesi Tengah atas musibah yang terjadi. Tujuan kami mendukung program Integrated Community Shelter ini karena kami ingin membantu para pengungsi, terutama anak-anak, perempuan dan lansia dapat mulai menata kembali kehidupannya dengan rasa aman, nyaman, dan memiliki kualitas hidup dan kesehatan yang lebih baik” kata General Manager Unit Usaha Danone Specialized Nutrition di Indonesia, Connie Ang, ketika peresmian hunian untuk korban gempa. 

Bencana gempa, tsunami dan likuifaksi yang terjadi di beberapa daerah di Sulteng mengakibatkan dampak kerusakan yang besar. Sebanyak 75.000 bangunan hancur dan rusak serta membuat lebih dari 230.000 orang kehilangan tempat tinggal dan menjadi pengungsi. 

Untuk itu, Danone Indonesia - ACT membantu para pengungsi untuk mendapatkan hunian sementara yang layak.

Keterangan yang diterima ANTARA di Surabaya , Selasa (9/4), menyebutkan, hunian nyaman terpadu inimenampung 96 Kepala Keluarga (KK) dengan total lebih dari 300 jiwa.  

Selain menyediakan rumah sementara dengan fasilitas yang memadai, hunian nyaman terpadu ini juga dilengkapi dengan bangunan klinik, kelas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), fasilitas air dan mandi cuci kakus (MCK), tempat bermain anak, serta dapur umum dan masjid.

Connie Ang menilai hunian terpadu merupakan kebutuhan penting bagi para pengungsi agar terhindar dari risiko penularan penyakit, sebab terbatasnya akses makanan bergizi dan fasilitas kesehatan serta kondisi hunian yang tidak layak pasca bencana menjadi permasalahan yang sering dihadapi warga penyintas bencana. 

"Ketiadaan hunian dan fasilitas yang layak pun berpotensi menimbulkan infeksi dan wabah penyakit," katanya.

Wakil Bupati Sigi, Paulina pada kesempatan itu menyampaikan, kebutuhan dasar pengungsi dalam masa pemulihan ini adalah untuk membangun berbagai fasilitas umum yang mendukung bergeraknya kembali kehidupan di area pasca bencana seperti sekolah, sarana sanitasi, dan fasilitas kesehatan. 

"Kami sangat mengapresiasi adanya Hunian Nyaman Terpadu karena program ini sangat membantu warga untuk kembali beraktivitas dan memulai kehidupan mereka.” katanya.
 
Sigi adalah salah satu Kabupaten yang terdampak bencana. Dalam rapat finalisasi Data Korban Bencana yang digelar Gubernur Sulteng, tercatat di Kabupaten Sigi terdapat 10.612 rumah rusak ringan, lebih dari 15.000 rusak sedang dan berat dan 302 rumah hilang.  

Hunian di Desa Langaleso kerjasama dengan Danone adalah salah satu dari 11 titik shelter terpadu yang dibangun ACT bersama mitra yang tersebar di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala. 

Mukhti, Direktur Partnership ACT, Mukhti, menyampaikan, ICS yang dibangun  total 1.026 unit hunian sementara yang dilengkapi dengan fasilitas yang memadai seperti klinik,  dimana ACT  bekerjasama dengan tenaga kesehatan setempat untuk memantau status gizi dan kesehatan anak-anak.

Di ICS, penyuluhan kesehatan dan kebersihan lingkungan dilakukan secara rutin kepada warga untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan di
masa pemulihan krisis. 

“Kami berharap ke depan akan lebih banyak perusahaan yang memberikan bantuan tanggap bencana dengan pendekatan yang Danone lakukan bersama kami, yaitu melalui penyediaan hunian sementara yang layak dan terpadu yang sangat berguna bagi masyarakat,” tambah Mukhti.

Karyawan Danone di Indonesia dan global berperan aktif dalam mewujudkan berdirinya Hunian Nyaman Terpadu di Desa Langaleso. Pembangunan Kawasan hunian sementara terpadu ini adalah hasil dari donasi perusahaan dan pribadi karyawan Danone yang ada di Indonesia. Melalui misi One Planet, One Health, Danone berupaya memberikan tempat tinggal sementara yang tidak hanya layak untuk dihuni, namun juga memiliki akses air dan sanitasi yang baik serta memperhatikan aspek kesehatan masyarakat yang tinggal di dalamnya.

“Inisiatif ini adalah salah satu wujud dari komitmen kami untuk memberikan kesehatan ke sebanyak mungkin orang di dunia. Harapan kami, fasilitas komunal ini memberikan manfaat dan  dapat membantu perbaikan taraf hidup dan kesehatan ibu, anak, lansia dan keluarga para penyintas bencana di Sigi di masa pemulihan serta memberikan harapan yang lebih baik bagi kehidupan mereka di hadapan,” kata Connie menambahkan. (*)
 

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019