Puluhan grup musik dan penyanyi jalanan dari beberapa daerah mengikuti Festival Musik Jalanan yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sebagai wujud apresiasi daerah pada kreativitas para musisi jalanan.

Dalam keterangan tertulis diterima Antara di Banyuwangi, Minggu, festival musik jalanan yang dilaksanakan pada Sabtu (6/4) malam di Taman Blambangan, itu berlangsung meriah.

Festival ini diikuti 50 pemusik jalanan kategori solo dan grup, dan para peserta berasal dari Banyuwangi serta beberapa daerah lain, seperti Bondowoso, Jember dan Yogyakarta.

Kegiatan festival musik jalanan yang pertama kalinya digelar, berlangsung meriah dan di lokasi kegiatan dipadati penonton. Kendati menggunakan peralatan musik sederhana noneletrik sebagaimana khas musik jalanan, namun penampilan mereka sangat menghibur masyarakat.

Salah satunya, penampilan grup Arter Jajag (Arek Terminal Jajag), Kecamatan Gambiran, grup yang terdiri enam orang ini menyuguhkan penampilan yang atraktif.

Penonton juga sangat antusias, karena grup ini sudah tidak asing lagi bagi sebagian warga Banyuwangi, maklum grup musik terminal ini biasa bermain musik di terminal bus Jajag sejak tahun 2003.

"Senang terlibat kegiatan ini, bisa menunjukkan bakat dan hobi kami di depan banyak orang. Bisa saling 'sharing' bermusik dengan grup lain, terutama yang dari luar kota," kata Andoko Putro, salah satu personel gurp musik terminal itu.

Selain dari Banyuwangi, para penonton juga menunggu penampilan grup New Carehal (Cari Rejeki Halal), musisi jalanan di Malioboro, Yogyakarta, menggunakan gambang (angklung) sebagai alat musik utamanya yang dipadukan gitar dan ukulele.

Grup yang biasa bermain di Titik Nol Malioboro ini tampil atraktif menghibur penonton, mulai lagu tradisional Banyuwangi Sung Sing Biso, Angliyak Perahu Layar hingga lagu Syantik dibawakan dengan menarik.

"Kami sangat senang bisa tampil di Banyuwangi, baru kali ini tampil di festival musik jalanan yang di luar Yogyakarta," ujar Danang Setyo, salah seorang anggota grup musik.

Danang mengapresiasi Banyuwangi yang telah menggelar festival musik jalanan, dan menurutnya ini menunjukkan pengakuan daerah akan eksistensi mereka.

"Kadang kita juga butuh panggung untuk menampilkan karya kami, dan itu dilakukan Banyuwangi sekarang," katanya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan bahwa festival ini digelar sebagai apresiasi daerah pada kreativitas para musisi jalanan.

Banyuwangi selama ini telah menjadikan musik bagian yang tidsk terpisahkan dalam perjalanan perkembangan daerah.

"Seniman musik jalanan telah menjadi atraksi seni tersendiri suatu kota, gaya bermusik mereka yang bebas dan banyak memasukkan unsur musikalitas lokal menjadikan Banyuwangi tertarik untuk menggelar festival musik jalanan ini," kata Anas.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019