Aparat Kepolisian Resor Kota Blitar, Jawa Timur, melibatkan warga saat penyisiran dan pencarian bagian tubuh BH, warga Kota Kediri, yang menjadi korban mutilasi di Kabupaten Blitar.
"Kami libatkan warga untuk penyisiran. Pencarian ini setiap hari. Dimungkinkan kepala dibuang pelaku ke sungai atau tempat lain," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Blitar AKBP Heri Sugiono di Blitar, Sabtu.
Hingga kini, polisi terus melakukan penyelidikan terkait dengan kasus mutilasi yang menimpa warga berinisial BH (28), seorang guru di SDN Banjarmlati II, Kota Kediri.
Selain honorer daerah, korban yang warga Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, itu, juga guru tari di sebuah sangar tari Kota Kediri.
Polisi memeriksa para saksi yang mayoritas merupakan teman dekat korban. Selain itu, mereka juga orang yang terakhir berkomunikasi dengan korban. Keterangan mereka diperlukan guna mengungkap kasus ini.
Korban diduga juga sempat melakukan perlawanan sebelum ditemukan meninggal dunia dengan tubuh berada di dalam koper. Hal itu terbukti dari hasil otopsi, ditemukan luka sayatan di sekitar pergelangan tangan yang diduga luka tangkisan dari senjata tajam.
Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim mengambil alih penyelidikan kasus mutilasi di Kabupaten Blitar. Tubuh korban ditemukan dalam koper di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Baca juga: Polisi Blitar masih cari bagian tubuh korban mutilasi
Baca juga: Polisi dalami dugaan motif pembunuhan mayat dalam koper
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera menjelaskan, pengambilalihan kasus tersebut karena kejadian meliputi dua wilayah (locus), yakni Kediri dan Blitar.
Demi mengoordinasikan dua wilayah yuridiksi hukum tersebut, sehingga diambil alih oleh Polda Jatim. Dalam perkara ini, Polres Kediri juga ikut dilibatkan.
Barung menambahkan, polisi juga menggunakan teknologi informasi untuk menyelidiki kasus ini, karena melihat bahwa telepon seluler korban berada di suatu tempat jam 04.00 WIB di wilayah Kediri.
Polisi menduga pelaku saat melakukan aksinya tidak seorang diri dan hingga kini pengejaran terus dilakukan polisi pada teman dekat korban.
Korban BH ditemukan pada Rabu (3/4) di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Walaupun bagian kepala korban belum ditemukan, keluarga di Kelurahan Tamanan, Kota Kediri memutuskan untuk memakamkan jenazah, Kamis (4/4) dini hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Kami libatkan warga untuk penyisiran. Pencarian ini setiap hari. Dimungkinkan kepala dibuang pelaku ke sungai atau tempat lain," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Blitar AKBP Heri Sugiono di Blitar, Sabtu.
Hingga kini, polisi terus melakukan penyelidikan terkait dengan kasus mutilasi yang menimpa warga berinisial BH (28), seorang guru di SDN Banjarmlati II, Kota Kediri.
Selain honorer daerah, korban yang warga Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, itu, juga guru tari di sebuah sangar tari Kota Kediri.
Polisi memeriksa para saksi yang mayoritas merupakan teman dekat korban. Selain itu, mereka juga orang yang terakhir berkomunikasi dengan korban. Keterangan mereka diperlukan guna mengungkap kasus ini.
Korban diduga juga sempat melakukan perlawanan sebelum ditemukan meninggal dunia dengan tubuh berada di dalam koper. Hal itu terbukti dari hasil otopsi, ditemukan luka sayatan di sekitar pergelangan tangan yang diduga luka tangkisan dari senjata tajam.
Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim mengambil alih penyelidikan kasus mutilasi di Kabupaten Blitar. Tubuh korban ditemukan dalam koper di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Baca juga: Polisi Blitar masih cari bagian tubuh korban mutilasi
Baca juga: Polisi dalami dugaan motif pembunuhan mayat dalam koper
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera menjelaskan, pengambilalihan kasus tersebut karena kejadian meliputi dua wilayah (locus), yakni Kediri dan Blitar.
Demi mengoordinasikan dua wilayah yuridiksi hukum tersebut, sehingga diambil alih oleh Polda Jatim. Dalam perkara ini, Polres Kediri juga ikut dilibatkan.
Barung menambahkan, polisi juga menggunakan teknologi informasi untuk menyelidiki kasus ini, karena melihat bahwa telepon seluler korban berada di suatu tempat jam 04.00 WIB di wilayah Kediri.
Polisi menduga pelaku saat melakukan aksinya tidak seorang diri dan hingga kini pengejaran terus dilakukan polisi pada teman dekat korban.
Korban BH ditemukan pada Rabu (3/4) di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Walaupun bagian kepala korban belum ditemukan, keluarga di Kelurahan Tamanan, Kota Kediri memutuskan untuk memakamkan jenazah, Kamis (4/4) dini hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019