Pemerintah Kabupaten Lumajang akan menggenjot potensi perikanan laut dan tawar untuk meningkatkan kesejahteraan warga pesisir di wilayah setempat.

"Kabupaten Lumajang memiliki potensi perikanan yang luar biasa dan berharap pemerintah pusat mengintervensi lebih jauh terhadap program-program budidaya ikan tawar," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq di Lumajang, Kamis.

Ia mengatakan Pemkab Lumajang akan mengkonsolidasikan semua program di sektor perikanan agar lebih dioptimalkan.

"Sehingga semua yang ada di Kabupaten Lumajang, baik potensi pariwisata maupun perikanan dapat berjalan selaras," katanya.

Pesisir Lumajang yang memiliki panjang pantai 75 kilometer yang membentang dari Kecamatan Yosowilangun hingga Tempursari yang terdapat di 12 desa dengan sumber daya perikanan cukup besar yakni potensi lestari 272.000 ton/tahun.

Sedangkan budi daya perikanan di kawasan pesisir Lumajang seluas 1.520,95 hektare dengan budi daya bandeng, udang windu, lobster dan kepiting yang berada Kecamatan Yosowilangun, Kunir, Tempeh, Pasirian, dan Tempursari.

Untuk potensi air tawar di Kabupaten Lumanang seluas 700 hektare dengan komoditas ikan lele, bawal, gurami, patin dan nila yang berada di Kecamatan Rowokangkung, Yosowilangun, Klakah, Pasirian, Kunir, Tempeh, Candipuro, Pronojiwo, dan Randuagung.

Sementara Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Muhammad Yisuf saat berkunjung ke Lumajang berharap Pemerintah Lumajang ikut mendorong warga masyarakat untuk makin gemar mengkonsumsi ikan karena kandungan protein dan gizi yang tinggi.

Sehubungan dengan itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI memberikan bantuan sarana bidang kelautan dan perikanan yakni sebesar 2 ton pakan ikan mandiri, 50 ribu ekor benih ikan bandeng, dan 100 ribu benih ikan nila.

"Semoga bantuan itu bermanfaat, menjadikan maayarakat Lumajang lebih sejahtera," katanya saat panen ikan nila di obyek wisata Ranu Klakah Lumajang, Rabu (27/03).

Di sisi lain, Irjen KKP berpesan kepada warga masyarakat, agar menjaga kelestarian lingkungan hidup, khususnya kelangsungan hidup benih ikan agar tidak mati, sehingga ada larangan menggunakan alat tangkap, seperti bom ikan, racun ikan dan sejenisnya yang berakibat punahnya benih ikan itu sendiri.

Dalam kesempatan yang sama, Irjen KKP juga memberikan Premi Asuransi Nelayan (Jasindo) bagi 212 nelayan, fasilitas permodalan BRI, Kartu KUSUKA, 248 unit chest freezer, percontohan penyuluhan garam sisten katup, dan beasiswa bagi mahasiswa Politeknik Kelautan dan Perikanan.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019