Pengerjaan "underpass" atau jalan bawah tanah di Bunderan Satelit Jalan Mayjend Sungkono, Kota Pahalawan, Jatim, diperkirakan molor dari jadwal yang semula ditargetkan pembangunan selesai pada akhir Maret 2019.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya Hendro Gunawan, di Surabaya, Selasa, mengatakan saat ini sudah dilakukan percepatan pembangunan "underpass" di kawasan Bunderan Satelit Mayjen Sungkono.  

"Mengenai kapastian tanggalanya kita cek jadwalnya seperti apa atau ketepaatan waktunya," kata Hendro.

Menurut dia, kalau ada keterlambatan pengerjaan "underpass", maka akan dikejar percepatannya, ditambah kekuatannya dan kualitas pekerjaanya.  

Saat ditanya apakah ada kendala terkait molornya pembangunan "underpass", Hendro mengatakan tidak ada kendala apapun. Begitu juga saat soal progres pekerjaan pembangunan "underpass" sampai saat ini, Hendro mengatakan pihaknya belum mengetahui secara detail. "Kami akan cek," katanya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mendorong pelaksana proyek agar pengerjaan "underpass" Mayjend Sungkono selesai akhir Maret 2019. Risma menganggao saat itu sudah tidak ada kendala pengerjaan proyek karena hanya tinggal melakukan pengangkutan tanah hasil pengerukan. 

"Kami dorong untuk pengangkutan tanahnya, mudah-mudahan akhir Maret selesai, Insya Allah bisa. Kemarin agak terlambat karena hujan terus," ujar Risma.

Diketahui selain "underpass", di bundaran Mayjen Sungkono tersebut juga ada "overpass" atau jalan menopang "underpass" yang pembangunannya sudah selesai lebih dulu dan saat ini sudah difungsikan. 

Sehingga kendaraan dari arah Kupang Indah yang akan menuju ruas jalan tol, tidak perlu lagi berputar di bundaran. Begitu juga kendaraan dari arah tol yang akan menuju ke Kupang Indah bisa langsung meluncur melalui jalan "overpass" tersebut. 

Sementara bila "underpass" Bundaran Mayjen Sungkono kelak sudah dioperasikan, kendaraan dari arah jalan Mayjen Sungkono bisa langsung menuju Jalan HR Muhammad tanpa harus bertemu kendaraan yang keluar dari tol, begitu juga dari arah sebaliknya.

Seperti diketahui, proyek "underpass" Bundaran Satelit Surabaya awalnya didanai oleh para pengembang di sekitar Surabaya Barat khususnya di area Bundaran Satelit dengan investasi RpRp74,3 miliar. Investasi sebesar tersebut murni dari pengembang bukan dari dana APBD Kota Surabaya. 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019