Parade budaya atau dikenal "Surabaya Vaganza" 2019 yang digelar di sejumlah jalan protokol Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu, dalam rangkah memperingati HUT ke-726 Kota Surabaya, Jatim menjadi ajang pemersatu budaya. 

"Jadi kita tahun ini lebih banyak budayanya. Saya berharap ini menjadi pemersatu kita untuk tidak mempermasalahkan lagi siapa kita, asal usul kita, agama kita dan suku kita," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat memberangkatkan peserta Surabaya Vaganza di Tugu Pahlawan, Surabaya.

Wali Kota Risma menjelaskan, Surabaya Vaganza tahun ini lebih banyak budaya yang ditampilkan. Untuk itu, melalui pawai budaya ini, ia ingin berbagai elemen masyarakat yang tinggal di Surabaya bisa terus rukun dan saling menghormati. 
 
Terlihat ribuan masyarakat berbondong-bondong menyaksikan kemeriahan Surabaya Vaganza yang merupakan rentetan agenda peringatan HUT ke-726. Parade yang mengusung tema Puspawarni ini, sebagai ajang untuk pemersatu keberagaman masyarakat yang tinggal di Surabaya.
 
Acara tersebut diikuti oleh 40 mobil hias yang didesain sangat menarik dan diikuti pula oleh 37 peserta parade budaya dari berbagai komunitas, suku bangsa, pelajar sekolah, mahasiswa dan warga Surabaya serta beberapa grup drumband.
 
Selain itu, kegiatan rutin tiap tahun ini juga diikuti oleh 13 wali kota yang tergabung dalam anggota Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Wilayah IV. Mereka mengikuti parade dengan menaiki kendaraan mobil Jeep Willys dan mengenakan busana adat daerah.
 
Acara tahunan itu diberangkatkan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ditandai dengan pengibaran bendera. Para peserta itu memulai rute start dari Jl. Pahlawan, Jl. Keramat Gantung, Jl. Gemblongan, Jl. Tunjungan, Jl. Gubernur Suryo, Jl. Panglima Sudirman, Jl. Urip Sumoharjo, denganfinish di Jl. Raya Darmo tepatnya di SMAK Santa Maria.
 
Tiba di finish, Wali Kota Risma bersama para tamu yang hadir berkali-kali foto dengan para peserta dan mobil hias. Ia juga menjelaskan bahwa beberapa busana yang dipakai oleh para peserta merupakan hasil karya anak-anak Surabaya.
 
Saat memberikan sambutan, Wali Kota Risma memberi kobaran semangat yang ditujukan kepada arek-arek Suroboyo,  khususnya para pelajar agar melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan  tidak mudah menyerah dan terus belajar dengan tekun. Dengan begitu, mereka bisa berprestasi dan membuktikan bahwa Surabaya bisa menjadi bagian penting di dunia.
 
"Seluruh warga yang saya cintai, usia Kota Surabaya sudah sangat dewasa dan tua, karena itu ayo kita tidak boleh malas, harus kerja keras dan membuktikan kita adalah cucu dan cicit para pejuang yang sudah mempertaruhkan kemerdekaan demi kita," kata Wali Kota Risma.
 
Ia menyampaikan dahulu para pejuang sudah membuktikan dengan segala keterbatasan alat, namun mampu mempertahankan kemerdekaan. Karena itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini ingin, agar seluruh masyarakat Kota Pahlawan juga mengikuti perjuangan para pendahulu. 

"Saya berharap para orang tua, ayo kita lanjutkan perjuangan para pahlawan dengan menjadikan anak-anak kita orang yang berhasil. Kita buktikan kalau kita bisa jadi tuan dan nyonya di kota kita sendiri, bukan sebagai penonton," ujarnya.
 
Menurut Risma, dipilihnya tema Puspawarni dalam Parade Surabaya Vaganza tahun ini bertujuan untuk memupuk rasa persatuan berbagai elemen masyarakat yang ada di Surabaya. Ia berharap, masyarakat Surabaya dengan keberagaman suku, adat, dan budaya bisa terus rukun dan terus bergandengan tangan. 

"Kita bisa bergandengan tangan untuk bersama-sama membangun kota ini, sebetulnya itu. Makanya yang kita sampaikan adalah Puspawarni. Jadi bukan hanya bunga, tapi adalah budaya yang beragam di Kota Surabaya," katanya.

Sementara itu, Ketua Apeksi Regional IV Dewanti Rumpoko yang turun hadir dan mengikuti acara itu sangat mengapresiasi kegiatan Parade Surabaya Vaganza yang diselenggarakan oleh Pemkot Surabaya. 

Ia mengaku terkesima dengan berbagai suguhan kesenian budaya yang ditampilkan. "Selain memang acaranya, terutama drum bandnya, acara keseniannya, parade bunganya juga top banget," kata Dewanti.
 
Perempuan berkerudung yang juga menjabat sebagai Wali Kota Batu ini menambahkan pihaknya ingin mengadopsi cara Pemkot Surabaya dalam penyelenggaraan parade yang disiplin dan bersih. Ia berharap, masyarakat Kota Batu bisa meniru bagaimana warga Kota Surabaya menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. 

"Mudah-mudahan Kota Batu besok akan meniru, terutama kerapian dan kebersihannya," ujarnya.

Salah seorang warga Surabaya, Lia mengaku senang dengan adanya kegiatan tahunan berupa parade budaya atau Surabaya Vaganza ini. "Saya berharap tahun depan lebih menarik dan meriah lagi," ujarnya. (*)

Video Oleh Abdul Hakim
 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019