Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dibantu TNI dan warga memasang karung yang berisi tanah untuk dipasang di tanggul yang jebol di Kecamatan Papar, kabupaten tersebut, demi mencegah air meluber ke perkampungan warga.

"Kami kerja bakti dan untuk pengerjaan kami serahkan ke desa. Kami berikan karung dengan jumlah hingga ribuan," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Kediri Randy Agata di Kediri, Jumat.

Ia mengatakan, pemasangan karung itu sifatnya sementara. Di lokasi tanggul jebol diberi sesek, agar lebih kuat lagi dalam menahan derasnya arus air di sungai. Dengan penanganan darurat tersebut, diharapkan air tidak lagi meluber hingga perkampungan warga.

"Ini sifatnya masih penanganan darurat. Nanti kalau memang harus dinormalisasi kami akan normalisasi sungai. Jadi, di lokasi tanggul diberi patok dan sesek," ujarnya.

Sementara itu, terkait dengan dampak tanggul jebol, Randy mengatakan saat ini banjir sudah surut dan masyarakat bisa beraktivitas seperti sedia kala. Sejak Kamis (21/3) malam, terdapat sejumlah rumah warga yang masih terendam air, namun hingga kini sudah surut semua.

"Yang tadi malam dari hasil pantauan ke lokasi terdampak air sudah mulai surut ketinggian air yang terdalam kurang lebih 40 centimeter dan ada kurang lebih 5 rumah yang air masih masuk setinggi 10 centimeter. Untuk posko dan penempatan personel sampai kondisi kembali normal," ujar dia.

Sebelumnya, BPBD Kabupaten Kediri, menangani kejadian tanggul jebol di Dusun Tlanak, Desa Ngampel, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, hingga mengakibatkan air merendam rumah warga.

Banjir akibat tanggul jebol itu terjadi di Dusun Tlanak, Desa Ngampel, Kecamatan Papar, sepanjang 5 meter dengan tinggi 1 meter dari sungai sekunder Mejono Bangi dan tanggul jebol di sungai sekunder mojolegi sepanjang 15 meter, tinggi 1 meter. Tanggul jebol itu berdampak pada Dusun Tawangrejo dan Dusun Bulurejo, Desa Papar.

Air sudah mulai tinggi sejak Selasa (19/3) malam sudah tinggi, bahkan pada Rabu (20/3) juga semakin tinggi. Di Dusun Tawangrejo ujung sebelah timur antara 20 centimeter sampai 40 centimeter pada ujung sebelah barat. Tinggi air di Dusun Bulurejo ujung sebelah timur 20 cm pada ujung sebelah barat mencapai 80 cm.

Jumlah warga rumahnya terendam juga cukup banyak. Di Dusun Tawangrejo, jumlah kepala keluarganya mencapai 265 yang tersebar di empat RT dan satu RW. Di Dusun Bulurejo, mencaapi 203 KK yang tersebar di empat RT dan satu RW.

BPBD Kabupaten Kediri sempat mengevakuasi warga karena tingkat kedalaman air yang semakin tinggi. Selain itu, BPBD juga memberikan bahan pokok, selimut dan makanan untuk korban terdampak, dengan harapan bisa meringankan beban mereka. 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019