Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendorong pelaksana proyek agar pengerjaan "underpass" atau jalan bawah tanah di Bunderan Satelit Jalan Mayjend Sungkono, Kota Pahalawan, Jatim, selesai akhir Maret 2019.

Tri Rismharini, di Surabaya, Minggu, mengatakan saat ini sudah tidak ada kendala pada pengerjaan proyek "underpass" karena hanya tinggal melakukan pengangkutan tanah hasil pengerukan. 

"Kami dorong untuk pengangkutan tanahnya, mudah-mudahan akhir Maret selesai, Insya Allah bisa. Kemarin agak terlambat karena hujan terus," ujar Risma.
 
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menuturkan, sebelumnya pengerjaan "underpass" Bundaran Satelit sempat terkendala dengan adanya saluran pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang tertanam di bawah tanah. 

Kendati demikian, lanjut dia,  pihak manajemen PDAM Surya Sembada Surabaya dengan cepat menanganinya dengan cara memotong pipa air berdiameter 1.200 mm sepanjang 10 meter yang melewati proyek "underpass".

"Pipa PDAM nanti tinggal diselimuti aja, tinggal dicor diatasnya. Cuman memang harus diselimuti kayak karet untuk pengamanannya," katanya.

Diketahui selain "underpass", di bundaran Mayjen Sungkono tersebut juga ada "overpass" atau jalan menopang "underpass" yang pembangunannya sudah selesai lebih dulu dan saat ini sudah difungsikan. 

Sehingga kendaraan dari arah Kupang Indah yang akan menuju ruas jalan tol, tidak perlu lagi berputar di bundaran. Begitu juga kendaraan dari arah tol yang akan menuju ke Kupang Indah bisa langsung meluncur melalui jalan "overpass" tersebut. 

Sementara bila "underpass" Bundaran Mayjen Sungkono kelak sudah dioperasikan, kendaraan dari arah jalan Mayjen Sungkono bisa langsung menuju Jalan HR Muhammad tanpa harus bertemu kendaraan yang keluar dari tol, begitu juga dari arah sebaliknya.

Seperti diketahui, proyek "underpass" Bundaran Satelit Surabaya awalnya didanai oleh para pengembang di sekitar Surabaya Barat khususnya di area Bundaran Satelit dengan investasi RpRp74,3 miliar. Investasi sebesar tersebut murni dari pengembang bukan dari dana APBD Kota Surabaya. (*)

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019