Asosiasi Perusahaan Penyelenggara Pameran dan Konvensi Indonesia (Asperapi) memrediksi pagelaran pesta demokrasi Pemilu akan menurunkan penyelenggaraan pameran di wilayah Jawa Timur, karena beberapa pengusaha akan menunda menggelar acara.
"Relatif akan turun, karena itu tergantung jadwal Pemilu nanti, euforia dari pesta demokrasi akan sangat terasa," kata Ketua Asperapi Jawa Timur Yusuf Karim Ungsi di Surabaya, Rabu.
Ia memproyeksikan, pelaku pameran tetap akan menjalankan agenda yang sudah dijadwalkan, khususnya di Jawa Timur. Namun, juga banyak dari pelaku usaha pameran yang akan tetap berhati-hati karena menunggu adanya kebijakan baru.
Ia mengatakan tahun ini diprediksi akan ada kurang lebih 50 pameran yang menjadi target dapat diselenggarakan, namun dari target tersebut diprediksi akan terjadi sedikit penurunan.
"Adanya momen Pemilu yang disusul dengan momen puasa dan Lebaran akan turut mendorong penurunan tersebut. Apalagi di akhir tahun biasanya low season, dan awal tahun ini masih belum ada pameran, setelah pemilu nanti baru mau masuk sudah ada Lebaran," katanya.
Yusuf berencana setelah Lebaran mulai menggenjot kegiatan pameran hingga bulan November 2019, yakni untuk pameran yang bersifat internasional atau pameran dari pusat yang diroadshow ke daerah-daerah.
"Atau dari teman-teman sendiri kami yang bikin, dan setelah November turun lagi. Jadi selama Juli-November nanti kami akan banyak pameran di semester kedua," tuturnya.
Sementara itu, sepanjang 2018 Yusuf mencatatkan ada sekitar 46 kali pameran yang diselenggarakan di Grand City, Jatim Expo, Dyandra, maupun hotel-hotel. Dimana 34 persennya merupakan pameran yang bersifat bussines to bussines (B2B), dan 66 persennya merupakan pameran yang bersifat bussines to consumer (B2C).
Untuk jumlah anggota Asperapi, pada 2019 yang aktif tercatat 38 anggota yang terdiri dari penyelenggara pameran, venue, tempat pameran, stand kontraktor, dan industri pendukung lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Relatif akan turun, karena itu tergantung jadwal Pemilu nanti, euforia dari pesta demokrasi akan sangat terasa," kata Ketua Asperapi Jawa Timur Yusuf Karim Ungsi di Surabaya, Rabu.
Ia memproyeksikan, pelaku pameran tetap akan menjalankan agenda yang sudah dijadwalkan, khususnya di Jawa Timur. Namun, juga banyak dari pelaku usaha pameran yang akan tetap berhati-hati karena menunggu adanya kebijakan baru.
Ia mengatakan tahun ini diprediksi akan ada kurang lebih 50 pameran yang menjadi target dapat diselenggarakan, namun dari target tersebut diprediksi akan terjadi sedikit penurunan.
"Adanya momen Pemilu yang disusul dengan momen puasa dan Lebaran akan turut mendorong penurunan tersebut. Apalagi di akhir tahun biasanya low season, dan awal tahun ini masih belum ada pameran, setelah pemilu nanti baru mau masuk sudah ada Lebaran," katanya.
Yusuf berencana setelah Lebaran mulai menggenjot kegiatan pameran hingga bulan November 2019, yakni untuk pameran yang bersifat internasional atau pameran dari pusat yang diroadshow ke daerah-daerah.
"Atau dari teman-teman sendiri kami yang bikin, dan setelah November turun lagi. Jadi selama Juli-November nanti kami akan banyak pameran di semester kedua," tuturnya.
Sementara itu, sepanjang 2018 Yusuf mencatatkan ada sekitar 46 kali pameran yang diselenggarakan di Grand City, Jatim Expo, Dyandra, maupun hotel-hotel. Dimana 34 persennya merupakan pameran yang bersifat bussines to bussines (B2B), dan 66 persennya merupakan pameran yang bersifat bussines to consumer (B2C).
Untuk jumlah anggota Asperapi, pada 2019 yang aktif tercatat 38 anggota yang terdiri dari penyelenggara pameran, venue, tempat pameran, stand kontraktor, dan industri pendukung lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019