Banjir malanda Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dan merendam halaman sekolah SDN Gembolan 1, Kecamatan Gurah di kabupaten tersebut mengakibatkan aktivitas belajar mengajar terganggu.
"Telah terjadi air luapan di Desa Gempolan, Kecamatan Gurah menyebabkan SDN Gembolan 1 terendam air setinggi 30-50 centimeter," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Randy Agata di Kediri, Rabu.
Ia mengungkapkan penyebab luapan air itu dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi terjadi di Kabupaten Kediri, sehingga air dari persawahan meluap masuk ke drainase di sisi utara sekolah sehingga menyebabkan air masuk ke lokasi sekolahan dan ke ruang belajar mengajar.
"Kami sudah melakukan penanganan darurat. Air di lingkup sekolah tersebut disedot dan dibuang ke sungai di depan sekolahan. Setelah air disedot akan di buat tanggul penahan di sisi utara dan belakang sekolahan," kata Randy.
Sementara itu, akibat dari luapan air tersebut aktivitas belajar mengajar anak-anak sempat terganggu. Bahkan, halaman sekolah itu justru dijadikan mainan anak-anak. Hingga kini, luapan air tersebut sudah jauh berkurang, sehingga anak-anak bisa belajar dengan tenang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Telah terjadi air luapan di Desa Gempolan, Kecamatan Gurah menyebabkan SDN Gembolan 1 terendam air setinggi 30-50 centimeter," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Randy Agata di Kediri, Rabu.
Ia mengungkapkan penyebab luapan air itu dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi terjadi di Kabupaten Kediri, sehingga air dari persawahan meluap masuk ke drainase di sisi utara sekolah sehingga menyebabkan air masuk ke lokasi sekolahan dan ke ruang belajar mengajar.
"Kami sudah melakukan penanganan darurat. Air di lingkup sekolah tersebut disedot dan dibuang ke sungai di depan sekolahan. Setelah air disedot akan di buat tanggul penahan di sisi utara dan belakang sekolahan," kata Randy.
Sementara itu, akibat dari luapan air tersebut aktivitas belajar mengajar anak-anak sempat terganggu. Bahkan, halaman sekolah itu justru dijadikan mainan anak-anak. Hingga kini, luapan air tersebut sudah jauh berkurang, sehingga anak-anak bisa belajar dengan tenang. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019