Harga sejumlah komoditas bahan pokok seperti beras, gula, dan minyak goreng di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada pekan pertama awal Maret 2019 masih stabil
"Alhamdulillah, hasil survei harga komoditas pangan yang dilakukan petugas setiap hari mencatat harga bahan pokok masih relatif stabil dan tidak ada lonjakan yang signifikan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember Anas Makruf di Jember, Senin.
Harga beras masih di kisaran Rp9.500 per kilogram untuk beras IR-64, beras Mentik Rp12.000 per kilogram, dan beras Bengawan Rp11.000 per kilogram, sedangkan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri Perdagangan untuk beras kualitas medium dipatok sebesar Rp 9.450/kg, sedangkan beras premium Rp12.800/kg.
"Pasokan beras ke sejumlah pasar tradisional di Jember masih stabil, meskipun saat ini masih belum ada panen raya dan harganya juga relatif stabil di pasaran," tuturnya.
Selain beras, lanjut dia, harga kebutuhan pokok seperti gula putih sebesar Rp10.000 per kilogram, minyak curah Rp11.500 per kilogram, telur ayam ras Rp20.000 per kilogram, dan daging ayam ras juga terpantau stabil yakni Rp30.000 per kilogram.
"Untuk pasokan sayuran juga tidak ada masalah ke pasar tradisional Jember, namun ada beberapa jenis sayur yang harganya masih tetap tinggi, seperti wortel dan kentang yang pasokannya sangat tergantung dari luar daerah," katanya.
Ia mengatakan, harga cabai di Jember juga stabil, yakni cabai merah besar Rp15.000 per kilogram dan harga cabai rawit kisaran Rp13.000 hingga Rp14.000 per kilogram, karena pasokannya melimpah.
Samik, salah seorang pedagang di Pasar Tanjung Jember, mengatakan, harga bahan pokok relatif stabil, meskipun ada kenaikan sedikit untuk harga beras premium, karena permintaannya meningkat dibandingkan beras medium.
"Saat ini jarang warga yang membeli beras medium, karena sebagian besar warga yang beli di toko saya selalu mencari beras premium yang harganya berkisar Rp12.000 hingga Rp13.000 per kilogram, namun harga tersebut relatif stabil selama beberapa hari terakhir," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Alhamdulillah, hasil survei harga komoditas pangan yang dilakukan petugas setiap hari mencatat harga bahan pokok masih relatif stabil dan tidak ada lonjakan yang signifikan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember Anas Makruf di Jember, Senin.
Harga beras masih di kisaran Rp9.500 per kilogram untuk beras IR-64, beras Mentik Rp12.000 per kilogram, dan beras Bengawan Rp11.000 per kilogram, sedangkan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri Perdagangan untuk beras kualitas medium dipatok sebesar Rp 9.450/kg, sedangkan beras premium Rp12.800/kg.
"Pasokan beras ke sejumlah pasar tradisional di Jember masih stabil, meskipun saat ini masih belum ada panen raya dan harganya juga relatif stabil di pasaran," tuturnya.
Selain beras, lanjut dia, harga kebutuhan pokok seperti gula putih sebesar Rp10.000 per kilogram, minyak curah Rp11.500 per kilogram, telur ayam ras Rp20.000 per kilogram, dan daging ayam ras juga terpantau stabil yakni Rp30.000 per kilogram.
"Untuk pasokan sayuran juga tidak ada masalah ke pasar tradisional Jember, namun ada beberapa jenis sayur yang harganya masih tetap tinggi, seperti wortel dan kentang yang pasokannya sangat tergantung dari luar daerah," katanya.
Ia mengatakan, harga cabai di Jember juga stabil, yakni cabai merah besar Rp15.000 per kilogram dan harga cabai rawit kisaran Rp13.000 hingga Rp14.000 per kilogram, karena pasokannya melimpah.
Samik, salah seorang pedagang di Pasar Tanjung Jember, mengatakan, harga bahan pokok relatif stabil, meskipun ada kenaikan sedikit untuk harga beras premium, karena permintaannya meningkat dibandingkan beras medium.
"Saat ini jarang warga yang membeli beras medium, karena sebagian besar warga yang beli di toko saya selalu mencari beras premium yang harganya berkisar Rp12.000 hingga Rp13.000 per kilogram, namun harga tersebut relatif stabil selama beberapa hari terakhir," ujarnya.(*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019