Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat untuk selalu bersikap optimistis dan terus membangun rasa menghargai, menghormati, sehingga memberi resonansi strategis dalam membangun bangsa.

"Membangun karakter bangsa dengan demikian sama halnya dengan membangun rasa saling menghargai, menghormati, moderasi, dan toleransi sehingga memberi resonansi strategis dalam membangun bangsa," ujar Khofifah dalam kegiatan seminar pendidikan karakter bangsa untuk generasi milenial di Jombang, Sabtu. 

Ia mengatakan pendidikan karakter bangsa harus diterapkan. Kurangnya pendidikan karakter bangsa, juga bisa menunjukkan peningkatan intoleransi pada generasi milenial. 

Dari riset yang dilakukan UIN Syarif Hidayatullah, bahwa 37,7 persen generasi milenial ternyata setuju jihad adalah perang dengan umat yang berbeda kepercayaan. Mereka juga meyakini tindak kekerasan terhadap minoritas adalah hal yang wajar. 

Hal tersebut dinilainya harus diperbaiki dengan membangun pendidikan karakter. Terlebih lagi, saat ini teknologi juga semakin berkembang. Informasi bisa mudah diakses dari mana saja termasuk dari media sosial. 

Khofifah menambahkan, generasi milenial yang dibimbing oleh media sosial sangat mengkhawatirkan. Gawai dinilainya bisa sebagai masalah sekaligus berkah. 

Untuk itu baik milenial disebutnya harus mampu melihat sisi positif dari telepon seluler dan media sosial, agar dapat mengonstruksi kehidupannya secara positif pula, sebab pemikiran dan kehidupan yang positif bisa jadi bekal Indonesia jadi kekuatan ekonomi nomor enam dunia pada 2030 dan keempat pada 2040.

Pihaknya juga mengapresiasi kegiatan seminar yang digelar ini. Kegiatan ini sekaligus peletakan batu pertama pembangunan gedung SMA Budi Luhur, di Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang. Sekolah formal ini merupakan bagian dari Pesantren Gadingmangu, Jombang. 
 
Dirinya juga mengatakan di dalam keluarga besar LDII, salah satu fokus adalah membangun generasi yang berkarakter kuat, memiliki nuansa kebangsaan yang kuat dan spiritualitas yang kuat pula. Ia bangga dengan kekerabatan Muslimat NU dan Muslimat LDII, yang sudah terbina selama ini. 
 
Ketua DPW LDII Jawa Timur Amien Adhy menyatakan pertumbuhan penduduk kini mencapai 5-6 juta per tahun dan hal tersebut merupakan aset bangsa. Dirinya mendorong pendidikan semakin diperbaiki, agar dapat menangkap gerak zaman dan siap memasuki dunia kerja. 

Ia menyadari dunia pendidikan juga tak lepas dari masalah, misalnya secara kuantitas dunia pendidikan menghadapi masalah jumlah gedung, guru, dan siswa. Sementara secara kualitatif yakni bagaimana ilmu tersebut bisa relevan dengan zaman. 

"Peletakan batu pertama ini merupakan jawaban dari sisi kuantitas dan berikutnya perlu pelatihan bagi guru," ujar Amien. 

Dalam kegiatan itu, selain dihadiri oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, juga Bupati Jombang Mundjidah Wahab, serta pengurus LDII baik tingkat provinsi hingga daerah. Ribuan santri Pesantren Gadingmangu dan siswa-siswi SMP, SMA, dan SMK Budi Utomo juga ikut serta dalam acara tersebut. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019