Universitas Brawijaya (UB) Malang menambah dua guru besar lagi di bidang pangan dan transportasi, yakni Prof Dr Tri Dewanti Widyaningsih dan Prof Ir Ludfi Djakfar yang dikukuhkan pada Rabu (27/2).

Tri Dewanti yang dikukuhkan menjadi guru besar bidang Ilmu Gizi Pangan itu merupakan guru besar ke-16 di FTP dan ke-246 di UB.  Sedangkan, Ludfi Djakfar dikukuhkan menjadi guru besar bidang Teknik Jalan Raya dan menjadi guru besar ke-12 di FT dan  ke 247 di UB.

Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul "Prospek Pengembangan Pangan Tradisional Cincau Hitam (Mesona Palustris Bl) Sebagai Pangan Fungsional Dan Suplemen Pangan Untuk Peningkatan Kesehatan Dan Pengendalian Penyakit", Dewanti menjelaskan cincau hitam merupakan bahan Pangan Fungsional Berbasis Pangan Tradisional.

Cincau hitam (Mesona palustriis BL) disebut Janggelan (Jawa Timur)  terbuat dari semua bagian tanaman janggelan,  yaitu daun, ranting, batang, dan akar. Proses pembuatan cncau hitam dilakukan dengan perebusan dan penambahan abu "Qi". Ekstrak yang diperoleh harus ditambahkan pati dan dipanaskan lagi agar dapat membentuk gel. Tanpa penambahan pati gel tidak akan terbentuk.

Gel cincau hitam dapat disimpan lebih lama dibandingkan gel cincau hijau. Hal ini menyebabkan penggunaan gel cincau hitam mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan gel cincau hijau.

Dewanti menjelaskan gel cincau hitam biasanya diproduksi oleh UKM dengan proses yang sederhana. Proses pembuatan gel cincau hitam umumnya kurang higienis karena gel dicetak dengan kaleng-kaleng yang korosif. Bentuk gel dengan kadar air yang tinggi membuat cincau hitam menjadi tidak awet dan mudah rusak.

Oleh karena itu, kata Dewanti, perlu pengembangan produk yang lebih higienis, menarik, praktis dan awet. Inilah yang menarik dan mendorong saya untuk melakukan penelitian tentang produk-produk inovatif cincau hitam. Dari hasil penelitian selama lebih dari 10 tahun telah menghasilan beberapa jenis produk inovatif cincau hitam.

"Inovasi produk cincau hitam ini telah mendapatkan penghargaan 107 Karya Inovasi paling prospektif Indonesia tahun 2015 dari BIC dan Pusat Inovasi LIPI," ucapnya.

Inovasi produk cincau hitam yang dikembangkan Dewanti telah mendapat 5 hak paten HAKI. Produk pengembangan cincau hitam yang dikembangkannya antara lain, serbuk gel cincau hitam, Liang Teh cincau hitam, Jelly Drink Cincau, Serbuk Teh Instan, Serbuk Effervecent, Nori Cincau Hitam, Kapsul Suplemen Herbal, Wedang Uwuh Janggelan, Mie Cincau Hitam, dan Teh Celup Cincau Hitam.

Cincau hitam sebagai bahan bahan Pangan Fungsional Berbasis Pangan Tradisional mempunyai manfaat sebagai Imunomodulator dan antikanker, antidiabetes, antihiperkolesterolemia, Hepatoprotektor, antihipertensi, antiinflamasi, dan antidiare.

Sementara itu, Ludfi dalam pidato pengukuhannya yang berjudul "Penetapan Tarif Jalan Tol yang Berkeadilan" menjelaskan  keseimbangan dalam pembayaran tarif tol.

"Pembangunan jalan tol seolah seperti dua sisi mata uang yang berbeda. Tersedianya jalan tol membantu masyarakat dalam upaya mendapatkan kenyamanan melakukan perjalanan, namun di sisi lain, karena jalan tol diusahakan dalam koridor bisnis dan investasi, kurangnya pengguna tol akan mempengaruhi investasi di masa yang akan datang," ujarnya.

Dengan kata lain, lanjut Ludfi, investasi yang dilakukan oleh investor akan didistribusikan kepada pengguna jalan dalam bentuk tarif yang harus dibayar. Namun, penerapan tarif yang terlalu tinggi dapat menyebabkan keengganan calon pengguna dalam menggunakan jalan tol  yang berdampak pada turunnya nilai pendapatan tol. "Disinilah pentingnya penetapan tarif yang berkeadilan," paparnya.

Ludfi mengatakan penentuan tarif menggunakan teknik Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) ini perlu penyempurnaan karena belum menghasilkan tarif yang berkeadilan. Prinsip dasar ATP/WTP adalah menentukan titik temu antara kemampuan membayar dan keinginan membayar dari pengguna atau konsumen atas layanan yang dia dapatkan.

"Penyempurnaan ini dapat dilakukan dengan menambahkan model perpindahaan dalam analisis, sehingga pembuat kebijakan mendapatkan pertimbangan lain tidak hanya dari kemampuaan membayar masyarakat, namun juga dampaknya terhadap revenue tol," katanya.

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019