Kediri (Antaranews Jatim) - Nar (38), warga Desa Sumberurip, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang tega menghabisi nyawa istri serta anaknya yang masih balita menjalani tes kejiwaan (psikiatri) di Rumah Sakit Bhayangkara, Kediri.

"Saat ini kami belum bisa pastikan, gangguan apa. Tapi indikasi gangguan jiwa ada, " kata Dokter Spesialis Kejiwaan RS Bhayangkara Kediri dr Roni Subagyo, Sp.KJ di Kediri, Senin.

Ia mengatakan, yang bersangkutan akan diobservasi untuk pemeriksaan lanjutan di rumah sakit. Dibutuhkan waktu antara 3-5 hari guna memastikan ia ada gangguan atau tidak.

"Kami juga pemeriksaan otak, apakah ada kemungkinan gangguan yang diderita itu ada kaintannya dengan otak atau tidak. Pemeriksaan tambahan di laboratorium, psikologi, dan selama observasi di ruangan kita juga libatkan tenaga kesehatan di perawat, apakah ada perilakut tutur kata, sikap yang mengarah gangguan kejiwaaan," kata dia.

Lebih lanjut, dr Roni mengatakan untuk awal sudah melakukan pemeriksaan anamesa, dengan menanyakan kondisi psikologi. Selain itu, dokter juga memeriksa mertua yang tinggal dengan yang bersangkutan serta tetangganya.

"Jadi kronologi tentang kejadian itu, yang bersangkutan merasa melihat bayangan istrinya ada laki-laki lain. Itu indikasi. Keterangan bersangkutan. Perilaku kepastiannya dengan pemeriksaan tambahan," kata dia.

Sementara itu, Supriyadi, mertua dari yang bersangkutan mengatakan selama satu bulan terakhir menantu dan anaknya tersebut sering cekcok. Ia tidak menyangka jika menantunya tega berbuat keji pada anak dan istrinya sendiri.

Tukiman, perangkat desa setempat juga mengatakan saat diajak dialog, yang bersangkutan terkadang tidak bisa sambung. Namun, dirinya melihat sehari-hari berlaku seperti biasanya. Namun, terkait dengan masalah dalam rumah tangga, ia tidak tahu pasti. 

"Ditanya bisa jawab, komunikasi bisa tapi kadang tidak sambung. Kalau perilaku sehari-hari biasa saja, masih wajar," kata Tukiman.

Aparat Kepolisian Resor Blitar, menahan Nar (38) yang diduga melakukan pembunuhan pada istri, Sri Dewi (29) dan anak perempuannya bernama Vika Nadhira, yang masih berusia tujuh bulan di rumahnya Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Sabtu (16/2) malam.

Hingga kini, kedua korban yang sudah meninggal dunia itu sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) desanya. Sedangkan, anak pertama korban yang masih duduk di kelas dua sekolah dasar, kini tinggal dengan kakek dan neneknya. (*)
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019