Kediri (Antaranews Jatim) - Juara bertahan tim putri Jakarta Pertamina Energi berhasil menaklukkan juara putaran pertama Jakarta PGN Popsivo Polwan 3-0 (25-9, 25-21, 25-23) di laga Final Four Proliga 2019 yang digelar di GOR Jayabaya Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (9/2) malam.
Pelatih Jakarta Pertamina Energi, Muhammad Ansori mengungkapkan anak asuhnya percaya diri sejak awal. Ia bersyukur mereka bisa bermain bagus.
"Kami diberi poin bagus, menang. Nilai bagus hari ini 3-0, tapi besok masih ada pertandingan dan bagus kalau kita bisa mengambil poin sebanyak-banyaknya untuk menuju grand final, kalau kita sudah pasti aman kita baru akan santai. Jadi untuk besok anak-anak harus tetap fokus untuk pertandingan besok, dan anak-anak harus tetap semangat," ujar Ansori.
Ia mengakui, adanya pemain asing Bethania De La Cruz maupun Anna Stepaniuk memberi semangat yang baru bagi para pemain laiannya. Terlebih lagi, timnya ingin mengambil poin sebanyak-banyakya dalam final four ini.
"Semua tim tentu sama, adanya pemain asing tentu harapannya lebih banyak 'membunuh' dan mendapatkan poin terbanyak. Kami awalnya terseok-seok tapi setelah datangnya De La Cruz tim berubah 95 persen, dia memang pemain yang hebat, bisa membuat yng lain juga berkembang," kata dia.
Untuk saat ini, masih terdapat satu pertandingan lagi, yakni melawan Bandung Bank bjb Pakuan yang digelar Minggu.
"Perjalanan kami sendiri masih panjang, masih ada besok dan Malang, dengan kemenangan dua kali berturut-turut ini dan tampil bagus, kita sudah terbuka lebar untuk menuju grand final di Yogyakarta, tapi kita tetap fokus dan tidak mau terlena," ujar dia.
Sementara Asisten Pelatih Jakarta PGN Popsivo Polwan, Niko Dwi Purwanto mengaku jika memang timnya tadi langsung terserang dibola awal.
"Beberapa kali memang di set pertama receive sama sekali tidak bisa, bahkan tadi empat poin sama sekali tidak bisa, mungkin masih terbawa kemarin waktu main di Solo lawan Pertamina itu juga kalah di receive. Mungkin juga anak-anak kurang percaya diri, sampai pelatih pun mengintruksikan yang penting bola naik saja. Set ketiga juga sama lebih banyak melakukan kesalahan, keserang dari back attack. Kalau untuk besok di receive sebagai evaluasi pertama kita, harus diperbaiki disitu," kata Niko Dwi.
Aprilia Manganang menyadari pertandingan tersebut dia dengan teman-teman memang kurang optimal. Namun, hasil ini akan menjadi evaluasi tersendiri dalam pertandingan selanjutnya.
"Kami akui memang di receive kami kurang bagus. Sebenarnya kalau lawan Pertamina memang ingin greget ya, cuma kita merasa kurang lepas, percaya diri," kata dia.
Kedua tim yang saling mengalahkan pada babak reguler itu, Jakarta Pertamina Energi memulai laga dengan menampilkan permainan apik yaitu memimpin jalannya pertandingan dengan skor 15-4, tanpa perlawanan berarti mereka mampu mengambil set pertama dengan mudah 25-9. Unggul jauh pun membuat tim yang ditukangi Muhammad Ansori itu semakin percaya diri, sehingga mereka memimpin 16-11, tak ingin mengulangi kesalahan set pertama, Amalia Fajrina dengan kawan-kawan mencoba keluar dari tekanan, tapi smes dari Aprilia Manganang selalu dapat dikembalikan, dan akhirnya mengamankan set kedua 25-21.
Memasuki set ketiga PGN Popsivo Polwan langsung memimpin 5-3 dan mencoba terus keluar dari tekanan. Tapi hal itu tidak mudah bagi kedua tim yang sama-sama mampu memenangkan putaran pertama dan putaran kedua itu, bahkan pertarungan sengit terlihat antara serangan-serangan langsung dari De La Cruz dan Aprilia Manganang tanpa henti hingga kedua tim mampu menyamakan skor 16-16. Hal itu pun tak membuat Pertamina Energi lengah, sehingga mereka terus menekan dan mengakhiri laga dengan 25-23. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Pelatih Jakarta Pertamina Energi, Muhammad Ansori mengungkapkan anak asuhnya percaya diri sejak awal. Ia bersyukur mereka bisa bermain bagus.
"Kami diberi poin bagus, menang. Nilai bagus hari ini 3-0, tapi besok masih ada pertandingan dan bagus kalau kita bisa mengambil poin sebanyak-banyaknya untuk menuju grand final, kalau kita sudah pasti aman kita baru akan santai. Jadi untuk besok anak-anak harus tetap fokus untuk pertandingan besok, dan anak-anak harus tetap semangat," ujar Ansori.
Ia mengakui, adanya pemain asing Bethania De La Cruz maupun Anna Stepaniuk memberi semangat yang baru bagi para pemain laiannya. Terlebih lagi, timnya ingin mengambil poin sebanyak-banyakya dalam final four ini.
"Semua tim tentu sama, adanya pemain asing tentu harapannya lebih banyak 'membunuh' dan mendapatkan poin terbanyak. Kami awalnya terseok-seok tapi setelah datangnya De La Cruz tim berubah 95 persen, dia memang pemain yang hebat, bisa membuat yng lain juga berkembang," kata dia.
Untuk saat ini, masih terdapat satu pertandingan lagi, yakni melawan Bandung Bank bjb Pakuan yang digelar Minggu.
"Perjalanan kami sendiri masih panjang, masih ada besok dan Malang, dengan kemenangan dua kali berturut-turut ini dan tampil bagus, kita sudah terbuka lebar untuk menuju grand final di Yogyakarta, tapi kita tetap fokus dan tidak mau terlena," ujar dia.
Sementara Asisten Pelatih Jakarta PGN Popsivo Polwan, Niko Dwi Purwanto mengaku jika memang timnya tadi langsung terserang dibola awal.
"Beberapa kali memang di set pertama receive sama sekali tidak bisa, bahkan tadi empat poin sama sekali tidak bisa, mungkin masih terbawa kemarin waktu main di Solo lawan Pertamina itu juga kalah di receive. Mungkin juga anak-anak kurang percaya diri, sampai pelatih pun mengintruksikan yang penting bola naik saja. Set ketiga juga sama lebih banyak melakukan kesalahan, keserang dari back attack. Kalau untuk besok di receive sebagai evaluasi pertama kita, harus diperbaiki disitu," kata Niko Dwi.
Aprilia Manganang menyadari pertandingan tersebut dia dengan teman-teman memang kurang optimal. Namun, hasil ini akan menjadi evaluasi tersendiri dalam pertandingan selanjutnya.
"Kami akui memang di receive kami kurang bagus. Sebenarnya kalau lawan Pertamina memang ingin greget ya, cuma kita merasa kurang lepas, percaya diri," kata dia.
Kedua tim yang saling mengalahkan pada babak reguler itu, Jakarta Pertamina Energi memulai laga dengan menampilkan permainan apik yaitu memimpin jalannya pertandingan dengan skor 15-4, tanpa perlawanan berarti mereka mampu mengambil set pertama dengan mudah 25-9. Unggul jauh pun membuat tim yang ditukangi Muhammad Ansori itu semakin percaya diri, sehingga mereka memimpin 16-11, tak ingin mengulangi kesalahan set pertama, Amalia Fajrina dengan kawan-kawan mencoba keluar dari tekanan, tapi smes dari Aprilia Manganang selalu dapat dikembalikan, dan akhirnya mengamankan set kedua 25-21.
Memasuki set ketiga PGN Popsivo Polwan langsung memimpin 5-3 dan mencoba terus keluar dari tekanan. Tapi hal itu tidak mudah bagi kedua tim yang sama-sama mampu memenangkan putaran pertama dan putaran kedua itu, bahkan pertarungan sengit terlihat antara serangan-serangan langsung dari De La Cruz dan Aprilia Manganang tanpa henti hingga kedua tim mampu menyamakan skor 16-16. Hal itu pun tak membuat Pertamina Energi lengah, sehingga mereka terus menekan dan mengakhiri laga dengan 25-23. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019