Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Suprajarto menggelar pertemuan guna mendetailakan langkah teknis dalam memacu bisnis rintisan (startup) berbasis pertanian yang berpotensi seperti kopi, cokelat dan buah naga yang akan digarap dengan melibatkan anak muda kabupaten setempat.

"Setiap tahun Banyuwangi menggelar kompetisi 'startup' berbasis pertanian, tahun lalu diikuti 300 anak muda. Nah, tahun ini bisnis olahan pertanian untuk anak-anak muda kami pacu termasuk santri, alhamdulillah BRI mendukung, sebagai BUMN dia benar-benar hadir untuk negeri dan ini upaya bersama untuk bikin pertanian diminati anak-anak muda," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam keterangan tertulis diterima Antara di Banyuwangi, Sabtu.

Pertemuan Dirut BRI Suprajarto dan Bupati Anas pada Jumat (8/2) di Banyuwangi itu, kata Anas, pada pekan ketiga Februari 2019 nanti program pertama kolaborasi dengan BRI akan dimulai dengan mendorong pendidikan bisnis kopi termasuk ke sejumlah pesantren dan akan ada 'mentoring' bisnis kopi dari hulu sampai hilir.

"Kan banyak pesantren yang lokasinya tak jauh dari perkebunan kopi, nah itu bisa disentuh. Tapi biar profitable kan perlu dididik, perlu sentuhan, BRI ikut bantu di situ," katanya.

Menurut Bupati Anas, skema kolaborasi ini menguntungkan karena bisa langsung mendapat pembiayaan dari BRI.

"Setelah dididik, didampingi, bisa layak (feasible) nanti untuk dibiayai BRI, dan kami harap ini menumbuhkan banyak pengusaha muda baru, sejalan dengan program Presiden Jokowi yang mendorong kiprah anak muda menggerakkan perekonomian termasuk santri-santri," tuturnya.

Sementara Dirut BRI Suprajarto mengatakan, potensi sektor pertanian di Banyuwangi terbilang bagus, sehingga BRI ingin terlibat jauh dalam mengembangkan sektor agribisnis di Kabupaten Banyuwangi.

"BRI ditugaskan Presiden Jokowi untuk mengembangkan sektor pertanian, di Banyuwangi kami lihat potensinya besar, jadi kami ingin menumbuhkannya dengan melibatkan generasi muda," paparnya.

Sebagai langkah awal, lanjut Suprajarto, BRI akan menggelar Barista Santri dalam rangkaian Festival Kopi di Banyuwangi dan BRI akan melatih ratusan santri terkait pengolahan kopi dengan mendatangkan barista level Asia.

"Kami ajak para santri untuk mengungkit jiwa entrepreneurship mereka, apalagi di Banyuwangi perkebunan kopi rakyat banyak sekali, jadi ini sangat potensial. Akan kami fasilitasi pengembangan bisnisnya bagi yang benar-benar tertarik," kata Suprajarto.

Ia menambahkan, hal ini merupakan titik awal kolaborasi BRI dengan Kabupaten Banyuwangi untuk mengajak anak muda mengembangkan agribisnis, dan tidak hanya kopi, cokelat dan buah naga juga turut dikembangkan BRI.

"Kami punya inkubasi bisnis untuk UMKM Banyuwangi, seperti pengolahan pascapanen buah naga maupun sentra kakao untuk cokelat di Banyuwangi," paparnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019