Malang (Antaranews Jatim) - Finalis musim lalu Pelita Jaya Basketball Jakarta berhasil memenangkan pertandingan atas Pacific Caesar Surabaya, dengan skor 76-68 pada Indonesian Basketball League (IBL) Pertamax 2018-2019 seri ketujuh di Gelanggang Olahraga (GOR) Bima Sakti, Kota Malang, pada Jumat (8/2).

Pelatih Pelita Jaya Victor Gideon Roring mengatakan bahwa pertandingan tersebut tidak mudah, selain lawan bermain bagus, ada trauma soal kondisi lapangan yang dinilai sedikit licin. Namun, pada akhirnya Pelita Jaya bisa mengatasi permasalahan tersebut, dan memenangkan pertandingan.

“Ini tidak mudah, kondisi lapangan juga masih licin. Tapi tidak selicin sebelumnya. Tim saya masih ada trauma luar biasa. Kita start bagus, di tengah gim ada kendala. Kemudian saya rotasi pemain, langsung hilang kendala,” kata Victor, di GOR Bima Sakti, Kota Malang, Jumat.

Victor menambahkan, pada kuarter kedua memang Pacific Caesar mampu kembali dalam permainan. Diakuinya itu cukup merepotkan, namun pasa kuarter ketiga, pihaknya bisa kembali bermasin solid, seperti pada awal permainan.

“Harus diakui, Pacific ini merupakan tim yang kuat. Mereka bisa kembali dalam permainan itu bukan hal yang mudah. Mereka bermain luar biasa,” kata Victor.

Pada kuarter pertama, Pelita Jaya Jakarta berhasil unggul dari Pacific Caesar Surabaya dengan skor 21-16. Pertandingan berlangsung sangat ketat dengan saling memperebutkan poin antar kedua tim.

Namun, pada kuarter ke dua, pelan tapi pasti, Pacific mulai mengejar Pelita Jaya. Beberapa kali pemain Pelita Jaya melakukan foul terhadap Pacific, yang mampu dimanfaatkan dengan baik.

Tercatat, Pelita Jaya melakukan lima kali foul terhadap pemain Pacific, sementara Pacific hanya melakukan satu kali foul. Hasilnya, sebelum kuarter dua berakhir, Pacific berhasil membalikkan kedudukan menjadi 32-34.

Pada kuarter ketiga, pertandingan sengit terjadi. Kedua tim saling mengejar perolahan angka, bahkan sempat imbang pada skor 42-42, dimana keduanya saling berbalas tembakan tiga angka.

Prastawa Dhyaksa Andakara, pemain nomor punggung 1 Pelita Jaya, berhasil menutup kuarter tiga dengan tembakan tiga angka yang cukup spektakuler, jauh di belakang garis dan mengakhiri kuarter tersebut dengan keunggulan 59-51.

Pada kuarter empat, pemain Pelita Jaya Nate Barfield berhasil melakukan dua kali dunk pada menit ke tiga. Tidak lama berselang, pemain asing itu berhasil mengelabui pemain Pacific Caesar dan kembali melakukan dunk.

Sementara Pacific Caesar berupaya membalas dengan melakukan beberapa kali tembakan tiga angka. Namun upaya tersebut tidak terlalu membuahkan hasil, dan perebutan poin berlangsung sengit.

Namun, pada menit-menit akhir Pacific Caesar mulai kehilangan fokus, dan terkena foul out saat waktu pertandingan kurang 16 detik menjelang berakhir. 

Sementara itu, Pelatih Pacific Caesar Surabaya Kencana Wukir mengatakan kekalahan tersebut akibat pra pemainnya hilang fokus pada saat akhir-akhir pertandingan. Banyak kesalahan-kesalahan sepele yang terjadi, dan permainan tidak kunjung membaik hingga akhir laga.

“Terakhir-terakhir kita kecolongan, gara-gara kehilangan fokus pada hal-hal yang sepele, dan kita tidak bisa kembali. Kehilangan fokus saat jaga lawan, kelewatan,” kata Kencana.

Dia bersama para pemain tengah fokus untuk mengejar target masuk playoff, sehingga dalam sisa lima gim akhir ini, Pacific Caesar harus bisa mengambil poin penuh.

Dalam pertandingan tersebut, penyumbang poin terbanyak dari Pelita Jaya adalah Nate Barfield dengan 23 poin dan 15 rebound, diikuti Prastawa Dhyaksa dengan 20 poin dan 7 rebound. Sementara dari Pacific Caesar, Ananda Caesar menyumbang 25 poin dan 8 rebound.(*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019