Surabaya, (Antaranews Jatim) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengajak generasi milenial Surabaya termasuk ratusan mahasiswa dan pelajar kampus Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya, untuk "go digital" dan mempromosikan pariwisata Indonesia.

"Seiring dengan perubahan perilaku konsumen, saat ini muncul tren 'sharing economy' di sektor pariwisata, di mana wisatawan sebagian besar atau sekitar 70 persen melakukan 'book, look, and pay' melalui aplikasi digital," ujar Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar, Guntur Sakti, saat menyampaikan kuliah umum dengan tema Promosi Digital Pariwisata Indonesia melalui Generasi Pesona Indonesia (Genpi) di Unitomo Surabaya, Kamis.

Guntur Sakti mengatakan, "sharing economy" atau ekonomi berbagi merupakan model bisnis yang dilakukan dengan cara efisien karena memiliki prinsip saling berbagi dalam memanafaatkan aset atau "resources".

“Yang perlu diperhatikan bagaimana mendorong industri serta regulasi untuk pengembangan digital ekosistem sebagai model bisnis milenial," ujarnya.

Pada 2019, Kemenpar fokus menarik minat wisatawan milenial yang terus tumbuh dan menjadi pasar utama. Tercatat pada 2019 lebih dari 50 persen pasar pariwisata Indonesia didominasi generasi milenial.

Bahkan juga pasar pariwisata Asia didominasi wisatawan milenial berusia 15-34 tahun yang mencapai 57 persen.
 
Generasi milenial di China saat ini jumlahnya sudah mencapai 333 juta orang, Filipina 42 juta, Vietnam 26 juta, Thailand 19 juta, sedangkan Indonesia 82 juta orang.

Jumlah generasi milenial yang besar itu membuat banyak negara, seperti Korea dan Jepang, mulai menyasar pasar milenial termasuk dari Indonesia.

"Wisatawan milenial adalah pangsa pasar masa depan. Porsinya sekitar 7 juta orang. Jumlah ini sekitar 34% persen dari target 20 juta wisman di 2019. Jadi, harus terus dioptimalkan mulai dari sekarang," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Menpar Arief Yahya memberikan sambutan melalui "video conference" jarak jauh dari Jakarta. Dalam sambutannya Menpar Arief mengatakan, digital menjadi ciri utama promosi pariwisata Indonesia, karena go digital inilah yang menyebabkan pariwisata Indonesia terus bertumbuh.

"Saat ini gaya hidup yang berubah menjadi alasan pariwisata Indonesia go digital. Digital erat dengan milenial dan milenial merupakan konsumen utama Indonesia. Siapa yang dapat merebutnya, akan jadi pemenang, 'who win the future, win the game'," tutur Menpar Arief Yahya.(*)

Pewarta: Chandra Hamdani Noor

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019