Pamekasan (Antaranews Jatim)  - Jalur lalu lintas di tiga kecamatan di Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, terganggu karena banyak pohon roboh akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi mulai pagi hingga Senin sore.

Menurut Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono, pohon yang banyak roboh dan akhirnya mengganggu akses jalur lalu lintas itu, masing-masing di Kecamatan Pamekasan, Pegantenan dan Kecamatan Pakong.

"Di Kecamatan Kota Pamekasan terletak di Jalan Bonorogo, atau dekat kantor Dinas Komunikasi dan Informasi," kata Budi.

Sedangkan, sambung dia, di Kecamatan Pegantenan di Jalan Raya Desa Ambender, dan di Kecamatan Pakong di Desa Bajang, yakni di akses jalan menuju tempat wisata Bukit Brukoh dan di Jalan Raya Desa Klompang Timur.

Budi menjelaskan, selain merobohkan pepohonan, hujan deras yang disertai angin kencang ini, juga memutus jaringan listrik ke sejumlah kecamatan.

"Berdasarkan laporan yang disampaikan ke posko penanggulangan bencana BPBD Pemkab Pamekasan, pemadaman aliran listrik saat ini terjadi di sejumlah kecamatan," katanya.

Pihak BPBD, sambung dia, langsung melakukan koordinasi dengan PLN Area Pamekasan untuk mengatasi persoalan tersebut, khusus jaringan listrik di sejumlah lembaga pendidikan.

"Lembaga pendidikan kami minta diperioritaskan, karena berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar siswa pada malam hari, terutama lembaga pendidikan Alquran, karena biasanya pada malam hari," katanya, menjelaskan.

Berdasarkan data BPBD Pemkab Pamekasan, di Kabupaten Pamekasan ada beberapa daerah yang masuk kategori rawan terjadi bencana alam seperti tanah longsor, angin puting beliung dan bencana banjir.

Potensi tanah longsor diprediksi terjadi di wilayah pantura seperti Kecamatan Pakong, Kadur, Pegantenan dan Kecamatan Waru lantaran daerah tersebut merupakan perbukitan. Sementara potensi bencana banjir terjadi di wilayah perkotaan.

"Kalau angin puting beliung itu kita tidak bisa memetakan, karena sifatnya angin itu mengikuti siklus udara. Kita tidak berharap begitu, tapi kita harus waspada," katanya.

Budi menjelaskan, pihak BPBD Pemkab Pamekasan telah menyampaikan sosialisasi terkait potensi bencana ini melalui aparat desa dan tokoh masyarakat. (*)

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019