Melbourne (Antaranews Jatim) - Jiri Vanek, pelatih petenis Petra Kvitova, mengatakan bahwa anak asuhnya perlu ketenangan diri untuk menemukan "naluri pembunuhnya" saat menghadapi Naomi Osaka di final tunggal putri Australia Terbuka 2019.
Kvitova mengalami kegelisahan setelah mengalami penyerangan oleh pencuri di rumahnya pada tahun 2016 dan akan berjuang untuk mengalami masalahnya itu sendirian di ruangan.
Melansir laporan Reuters, Kvitova absen dari turnamen 2017 karena memulihkan luka tusuk di tangannya dan kalah di Melbourne Park setelah kalah pada putaran pertama tahun lalu.
Tetapi petenis Ceko berusia 28 tahun itu sekarang tinggal satu langkah lagi untuk meraih mahkota juara setelah mengalahkan Danielle Collins 7-6(2) dan 6-0 sebelum mencapai final pertamanya di Melbourne Park tahun ini.
Kvitova tampaknya selalu tersenyum di luar lapangan, berbeda dengan keseriusan yang selalu ia tampilkan dalam pertandingan.
"Dia selalu tersenyum. Maksudku, di dalam tim kami selalu mencoba untuk tersenyum dimana pun. Kami membuat banyak hal lucu di lapangan dan dia menyukainya,' kata Vanek, mantan petenis tunggal profesional.
Menurut Vanek, Kvitova dulu terlalu mempedulikan pendapat orang lain sejak insiden 2016, tetapi fokusnya sekarang kembali pada dirinya dan tenisnya lagi.
"Kami hanya mencoba untuk menempatkan (kembali) ke fokusnya. Kemudian dia menemukan naluri pembunuhnya," pungkas Vanek menambahkan.
Sementara itu, Kvitova mengatakan sempat ada rasa tidak percaya diri yang muncul, terutama saat dia kalah pada putaran pertama Australia Terbuka 2018 yang menjadi salah satu situasi terburuk yang pernah ia alami.
"Saya pikir salah satu yang terburuk ada di tahun lalu, ketika saya kalah dari Petkovic di putaran pertama turnamen ini, yang saya rasakan sangat mengerikan. Tentu saja kalah di Wimbledon juga sangat menyakitkan," tutur Kvitova.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Kvitova mengalami kegelisahan setelah mengalami penyerangan oleh pencuri di rumahnya pada tahun 2016 dan akan berjuang untuk mengalami masalahnya itu sendirian di ruangan.
Melansir laporan Reuters, Kvitova absen dari turnamen 2017 karena memulihkan luka tusuk di tangannya dan kalah di Melbourne Park setelah kalah pada putaran pertama tahun lalu.
Tetapi petenis Ceko berusia 28 tahun itu sekarang tinggal satu langkah lagi untuk meraih mahkota juara setelah mengalahkan Danielle Collins 7-6(2) dan 6-0 sebelum mencapai final pertamanya di Melbourne Park tahun ini.
Kvitova tampaknya selalu tersenyum di luar lapangan, berbeda dengan keseriusan yang selalu ia tampilkan dalam pertandingan.
"Dia selalu tersenyum. Maksudku, di dalam tim kami selalu mencoba untuk tersenyum dimana pun. Kami membuat banyak hal lucu di lapangan dan dia menyukainya,' kata Vanek, mantan petenis tunggal profesional.
Menurut Vanek, Kvitova dulu terlalu mempedulikan pendapat orang lain sejak insiden 2016, tetapi fokusnya sekarang kembali pada dirinya dan tenisnya lagi.
"Kami hanya mencoba untuk menempatkan (kembali) ke fokusnya. Kemudian dia menemukan naluri pembunuhnya," pungkas Vanek menambahkan.
Sementara itu, Kvitova mengatakan sempat ada rasa tidak percaya diri yang muncul, terutama saat dia kalah pada putaran pertama Australia Terbuka 2018 yang menjadi salah satu situasi terburuk yang pernah ia alami.
"Saya pikir salah satu yang terburuk ada di tahun lalu, ketika saya kalah dari Petkovic di putaran pertama turnamen ini, yang saya rasakan sangat mengerikan. Tentu saja kalah di Wimbledon juga sangat menyakitkan," tutur Kvitova.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019