Probolinggo (Antaranews Jatim) - Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, tahun 2018 mencapai 93,7 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp235 miliar, terdiri pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan yang sah.
     
"Realisasi perolehan PAD tahun 2018 sebesar Rp220 miliar dan kendala tidak tercapainya target pendapatan tersebut karena kurang maksimalnya perolehan untuk sektor retribusi daerah," kata Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Probolinggo Santiyono melalui Kepala Bidang Pendapatan Susilo Isnadi di Probolinggo, Selasa.
   
Menurut ia, tidak tercapainya target retribusi daerah itu disebabkan rencahnya pendapatan retribusi pelayanan pasar karena eksodus pedagang hewan dari Pasar Leces ke pasar hewan Wonoasih yang masuk wilayah Kota Probolinggo, sehingga tingkat kunjungan ke pasar menurun dan populasi pedagang juga menurun.
     
"Selain itu, pendapatan restribusi kemetrologian tidak tercapai karena kurangnya tenaga teknis dan sarana peralatan belum lengkap, serta menurunnya pendapat BLUD rumah sakit karena klaim BPJS dan dana kapitasi terbayar di tahun 2019," katanya.
     
Ia mengatakan, penurunan dana pengembalian dan bunga kredit modal kerja (KMK) usaha kecil dan menengah (UKM), karena penagihan terhadap KMK belum efektif juga berpengaruh terhadap PAD.
   
"Dari sektor pendapatan pajak daerah tercapai sebesar Rp62 miliar atau 114 persen dari target sebesar Rp54 miliar, karena adanya peningkatan intesifikasi pajak dengan sistem pemungutan dan pembayaran bisa langsung ke bank, serta adanya potensi pajak yang meningkat, yaitu BPHTB, ABT dan PPJ," ujarnya.
     
Susilo menjelaskan, realisasi retribusi daerah tahun 2018 sebesar Rp26,2 miliar atau 98 persen dari target sebesar Rp26,7 miliar dengan retribusi daerah tertinggi disumbang oleh retribusi pelayanan kesehatan sebesar Rp11 miliar dan pengujian kendaraan bermotor sebesar Rp938 juta.
     
"Penyumbang terbesar lain-lain pendapatan asli daerah yang sah diperoleh melalui BLUD dari dua rumah sakit, yakni RSUD Waluyo Jati Kraksaan dan RSUD Tongas yang totalnya mencapai Rp80 miliar," tuturnya.
     
Untuk memaksimalkan perolehan PAD tahun 2019, katanya, langkah yang dapat dilakukan adalah dengan menghitung secara riil potensi pendapatan daerah, baik dari pajak daerah, retribusi daerah maupun lain-lain PAD yang sah.
     
"Yang paling penting lagi melakukan pemungutan pajak dan retribusi daerah yang lebih efektif dengan harapan ke depan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan kewajibannya dalam membayar pajak dan retribusi daerah demi pembangunan Kabupaten Probolinggo," katanya, menambahkan.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019