Jakarta (Antara) - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak menguat sebesar lima poin ke posisi Rp14.175 dibandingkan sebelumnya Rp14.180 per dolar AS, sedangkan  Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) melanjutkan penguatan searah dengan bursa saham global.


Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat mengatakan harapan membaiknya hubungan dagangan Amerika Serikat dengan China mendorong minat pelaku pasar pada aset berisiko.

"Situasi itu membuka peluang bagi mata uang berisiko sepeti rupiah untuk terapresiasi," katanya.

Ia mengemukakan Wakil Perdana Menteri China Liu He akan mengunjungi AS pada 30-31 Januari mendatang untuk pembicaraan perdagangan berikutnya.

Ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih mengatakan pasar menyambut positif pertemuan itu dengan harapan kesepakatan tarif antara AS-China.

"Data-data ekonomi China belakangan ini menunjukkan penurunan, bahkan PMI (purchasing managers index) sektor manufatur sudah di bawah level 50 yang artinya kontraksi," katanya.

Dengan adanya kesepakatan, lanjut dia, maka diharapkan dapat menahan perlambatan ekonomi, mengingat perlambatan China akan berdampak pada global dan ekonomi Asia.

"Ekonomi China merupakan salah satu motor ekonomi Asia," katanya. 


IHSG

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat 26,68 poin atau 0,42 persen menjadi 6.450,46. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 5,08 poin atau 0,50 persen menjadi 1.029,99.

Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah, di Jakarta, Jumat, mengatakan bursa saham Amerika Serikat yang mengalami penguatan berdampak positif pada pergerakan bursa saham di kawasan Asia, termasuk IHSG.

"Pelaku pasar di AS nampaknya tidak menanggapi penutupan pemerintahnya, saham AS yang menguat menjadi katalis positif bagi pasar Asia, dan IHSG melanjutkan penguatan," katanya.

Ia menambahkan dana asing yang masih masuk ke pasar saham Indonesia di tengah outlook pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang melemah turut menjadi penopang bagi IHSG.

"Outlook ekonomi AS melambat seiring masih berlangsungnya perang dagang dan 'government shutdown'," katanya.

Selain itu, lanjut dia, bank sentral AS (The Fed) juga telah mengindikasikan untuk tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga acuannya.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei menguat 262,31 poin (1,29 persen) ke 20.664,58, indeks Hang Seng menguat 308,83 poin (1,15 persen) ke 27.064,46, dan indeks Strait Times menguat 16,20 poin (0,50 persen) ke posisi 3.230,64. (*)

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019