Malang (Antaranews Jatim) - Kepala Departemen Logistik PT Pos Indonesia Dr Suntoro mengemukakan saat ini ada kesenjangan cukup besar antara ketersediaan dan permintaan sumber daya manusia tenaga ahli logistik, sehingga dibutuhkan lebih banyak lagi tenaga ahli logistik.
      
"Kebutuhan ahli logistik setiap tahun di Indonesia sekitar 17 ribu orang, dengan asumsi satu perusahaan dua orang tenaga ahli logistik, sementara ketersediaan dan kontribusi SDM di sektor logistik dari lembaga formal hanya ditopang oleh sedikit lembaga tinggi," kata Suntoro dalam workshop Prospek dan Model Pendidikan Program Vokasi Manajemen Logistik dan Bisnis Properti di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Malang, Jawa Timur, Selasa.
       
Beberapa lembaga tinggi itu, di antaranya Politeknik Pos Bandung, Sekolah Tinggi Logistik Bandung, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Sekolah Tinggi Transportasi Jakarta, Universitas Mercubuana Jakarta, serta Politeknik APP.
       
Oleh karena itu, Suntoro mengapresiasi rencana pendirian program Vokasi Manajemen Logistik dan Bisnis Properti melalui Pusat Pendidikan Vokasi (PPV).

"Dalam pendirian program ini, UMM telah turut membantu Indonesia memasok tenaga ahli logistik. Saya siap membantu dalam penyusunan kurikulum program vokasi ini," tuturnya.
        
Menurut Suntoro, semua kegiatan perekonomian di Indonesia adalah kegiatan logistik. Karena sektor logistik merupakan salah satu acuan perekonomian Indonesia, dengan pergerakan barang dan konsumsi dipantau melalui logistik, baik di perdesaan, perkotaan, maupun di sebuah negara.
       
Ia menambahkan, logistik merupakan seni dan ilmu mengatur dan mengontrol arus barang, energi, informasi, dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa dan manusia, dari sumber produksi ke pasar dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan modal. Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan logistik.
       
Sementara itu, Wakil Rektor UMM Prof Dr Syamsul Arifin mengatakan bahwa suka atau tidak suka pendidikan tinggi harus merespons era industri 4.0 dengan kreatif melalui berbagai program, sehingga alumninya bisa ada jaminan masa tunggu kelulusan hingga diterima kerja yang tidak terlalu lama.
       
Untuk mengawali PPV ini, UMM akan membuka lima sekolah bidang keahlian, yakni Desain dan Media, TIK dan Elektronika, Bisnis dan Manajemen, Kesehatan dan Hospitality, serta Agribisnis.

"Untuk merealisasikan kelima sekolah keahlian ini, kami akan membangun gedung di atas lahan seluas 12,5 hektare di wilayah Karangploso, Kabupaten Malang," pungkasnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019