Malang (Antaranews Jatim) - Wali Kota Hebron, Palestina, Tayser Abu Sneineh bersama Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair SM Alshun bersama delegasi, menjajal Bus Malang City Tour (Macyto) berkeliling dan menikmati keindahan Kota Malang.

Tayseer dan Zuhair bersama Wali Kota Malang Sutiaji serta Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, berangkat dari halaman Balai Kota Malang, kurang lebih pada pukul 11.00 WIB. Bus tersebut membawa rombongan berkeliling Kota Malang sembari menuju Gedung Universitas Brawijaya.

"Masyarakat Kota Malang itu sangat baik, Kota Malang juga indah," kata Tayseer, sebelum menaiki Bus Macyto di Balai Kota Malang, Senin.

Delegasi dari Palestina tersebut, tengah melakukan kunjungan kerja ke Kota Malang, untuk membuka peluang kerja sama pembangunan daerah antara Kota Hebron dengan Kota Malang. Beberapa peluang kerja sama tersebut antara lain adalah pada bidang pendidikan dan pariwisata.

Bus Macyto tersebut berangkat dari Balai Kota Malang, menuju Jalan Majapahit, Kawasan Jalan Merdeka, Kawasan Pasar Besar, Alun-Alun Kota Malang, Kawasan Ijen dan berakhir di Universitas Brawijaya. Rencananya, Tayseer akan memberikan kuliah umum di Universitas Brawijaya tersebut.

Sebelum berangkat berkeliling Kota Malang, Tayseer dan delegasi juga berkesempatan untuk mencicipi makanan khas Kota Malang, yakni bakso. Tayseer mengatakan selama ini dirinya belum pernah mencoba bakso khas Kota Malang tersebut.

Namun, dari beberapa kota di Indonesia yang pernah disinggahinya seperti Yogyakarta dan Makassar, Tayseer menyatakan bahwa makanan khas Indonesia sangat enak dan cocok dengan seleranya.

"Saya belum pernah mencoba bakso, ini pertama kali. Bakso Malang enak sekali. Beberapa makanan lain saya pernah mencobanya saat berkunjung ke Makassar dan Yogyakarta, semuanya enak," kata Tayseer.

Bus Macyto merupakan salah satu fasilitas yang diberikan Pemerintah Kota Malang untuk para wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Bus tersebut beroperasi setiap hari dan para wisatawan yang akan menaikinya tidak dipungut biaya atau gratis.

Di atas bus hijau tersebut, ada pembimbing perjalanan yang menceritakan sejarah dari setiap kawasan yang dilalui. Beberapa titik dengan wisata warisan budaya juga dilewati bus tersebut, di antaranya adalah Gereja Kathedral di Kawasan Kayutangan dan Kawasan Ijen. (*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019