Surabaya (Antaranews Jatim) - Sebanyak 10 unit armada transportasi massal berupa Suroboyo Bus yang menjadi salah satu ikon di Kota Pahlawan, Jawa Timur, resmi beroperasi mulai Jumat ini.
     
"Suroboyo Bus yang baru ini lebih canggih dari sebelumnya karena pintunya ada dua kanan dan kiri. Kalau bus yang dulu pintunya satu," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat meluncurkan 10 unit Bus Surabaya di Taman Surya, Surabaya. 
     
Bertambahnya 10 unit armada Suroboyo Bus baru ini, Pemkot Surabaya sudah memiliki 20 bus angkutan umum, 18 di antaranya Suroboyo Bus dan dua unit lagi adalah double decker atau bus bertingkat.
     
Risma mengimbau agar warga Kota Surabaya mulai beralih ke moda transportasi umum ini.  "Makanya dari pada pakai kendaraan pribadi, yang pakai motor dari pada kehujanan, mending beralih pakai Suroboyo Bus. Bisa jadi pengganti trem ini," katanya.
     
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama cucunya, Gwen Syareefa Benardi beserta jajaran pejabat Pemkot Surabaya mencoba langsung armada baru angkutan massal Kota Pahlawan tersebut. 
     
Berkeliling kawasan Balai Kota dan Jalan Pemuda, Wali Kota Risma mempromosikan fasilitas baru di Suroboyo Bus. Salah satu yang baru adalah fasilitas wifi gratis yang disediakan dalam armada Suroboyo Bus. 
     
Selain itu, lanjut dia, dari segi keamanan, di dalam bus ada sebanyak empat unit CCTV yang akan membuat penumpang merasa aman dan nyaman. 
     
"Bus ini menambah kekuatan bus yang sudah ada. Jika rata-rata saat ini headway atau waktu tunggunya 20 menit, maka dengan penambahan sepuluh bus ini kita perpendek 10 menit," kata Risma.
     
Lebih lanjut, ia menyebut 10 bus ini akan menambah kekuatan rute utara selatan dan timur barat. Masing-masing rute itu akan diplot sebanyak sepuluh unit bus.
     
Risma berharap dengan fasilitas yang ada ini akan lebih yang tertarik untuk menggunakan angkutan massal. Serta bisa mengurangi kecelakaan, mengatasi kemacetan dan memperbaiki kualitas lingkungan. 
     
"Sebetulnya ini belum banyak warga Surabaya yang tertarik naik Suroboyo Bus. Maka kita dorong bus kita aman, nyaman. Dan ada free wifinya, sengaja saya minta agar bisa menarik minat anak-anak muda naik bus, supaya tidak banyak terjadi kecelakaan," katanya. 
     
Selain bisa sembari beristirahat di bus, dikatakan Risma manfaat naik bus alih-alih naik kendaraan pribadi juga gratis. Cukup membawa lima botol plastik ukuran kecil atau tiga botol plastik ukuran besar sudah bisa naik bus tanpa membayar dengan uang. 
     
Menurut Risma, membayar bus dengan sampah plastik dampaknya benar-benar terasa di Surabaya.  Bahkan Risma menyebut sampah plastik di Surabaya sudah jarang ditemukan di selokan atau di sungai. Kalaupun ada, dikatakannya itu adalah sisa sampah sebelum ada Suroboyo Bus. 
     
"Kita konsiten pakai botol. Kayaknya selamanya, kita akan terapkan itu. Botolnya lalu kita jual lewat lelang," katanya.
     
Saat ditanya biaya operasional bus dari mana? Risma menjawab bahwa semua operasional bus ditanggung pemerintah, baik sopir, helper, dan juga BBM semua ditanggung oleh APBD. 
     
"Di negara manapun, angkutan massal itu subsidi pemerintah. Bahkan kalau kita jadi terapkan trem itu juga akan kita subsidi. Tapi kan pemkot dapat keuntungan, lingkungan jadi bersih, macet terkurangi dan angka kecelakaan  bisa menurun. Di Command Center Room itu perhari ada 10 laporan kecelakaan rata-rata," katanya.
     
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan dengan adanya 10 unit bus baru ini, diharapkan para pengguna Suroboyo Bus ini tak lagi menunggu lama.
     
"Selama ini, para penumpang itu menunggu sekitar 30 menit sampai 1 jam. Nah, kami harapkan nanti kalau ini sudah jalan semuanya, para penumpang hanya menunggu sekitar 10-20 menit, baik rute timur-barat dan utara-selatan," katanya.
     
Ia juga menjelaskan, pembagian rute 10 unit bus yang baru ini akan disesuaikan dengan demand atau permintaan. Meskipun yang lebih diprioritaskan adalah rute barat-timur, tapi rute utara-selatan juga perlu ada tambahan, karena permintaannya sangat tinggi. 
     
"Nanti ketika jam-jam sibuk, kita akan buat lebih pendek juga waktu pemberangkatannya, tapi ketika sudah siang, mungkin sudah mulai diperpanjang lagi," katanya. (*)

Video Oleh Abdul Hakim
 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019