Surabaya (Antaranews Jatim) - Rumah pompa baru yang kini dalam proses pembangunan di ujung sungai Kalimas tepatnya sisi sebelah utara Jembatan Petekan, Kota Surabaya, Jatim, ditargetkan bisa difungsikan pada 2019.   
     
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Surabaya, Minggu, mengatakan saat ini pengerjaannya rumpah pompa baru di Petekan sudah selesai tahap pondasi bangunan. 
     
"2019 dilanjutkan lagi. Saat ini tinggal rumah bangunan atas, sama pompa," kata Risma.   
     
Menurut dia, rumah pompa baru ini sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya banjir air rob di wilayah utara dan tengah kota. Selama ini, lanjut dua, banyak air laut masuk melalui sungai dan mengalir ke saluran-saluran kecil ke dalam kota, sehingga terjadi banjir.
     
"Tidak adanya rumah pompa di lokasi tersebut, sehingga beberapa wilayah terjadi banjir. Misalkan di kali sosok, Kalimas Timur, tidak hujan tapi tiba-tiba banjir. Ternyata itu asalnya dari (air) rob, termasuk sampai Kalisari," ujarnya.
     
Seharusnya, lanjut dia, ada "back water" atau aliran balik yang berfungsi mengatur elevansi permukaan air laut. Jika air laut pasang, maka rumah pompa petekan nanti dapat berfungsi sebagai pengontrol elevansi permukaan air. 
     
Apalagi, menurut Risma, selama ini permukaan air laut tiap tahun terus mengalami peningkatan, dampak dari "global warming" atau peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan dataran bumi. 
     
Maka dari itu, kata dia, pembangunan rumah pompa Petekan ini menjadi salah satu prioritas utama pemkot untuk mencegah timbulnya banjir air rob. "Kalau air laut pasang kita tutup, jadi air tidak masuk. Selama ini kan tidak ada. Sebetulnya penyebabnya banjir tidak ada pintu air. Kalau ini bisa efektif, ini bisa menyelamatkan seluruh kota," ujarnya.
     
Disamping berfungsi sebagai pengendali banjir dampak dari air rob, Wali Kota Risma mengaku, nantinya di lokasi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata air baru. 
     
Hal ini dikarena selama ini, jika air laut surut maka perahu tidak bisa lewat dan sebaliknya. Namun, jika ada rumah pompa, pihaknya dapat mengontrol permukaan air sungai agar bisa stabil.
     
"Kalau ini nanti ada pompa, ada pintu, maka bisa kita kendalikan permukaan air sungai itu. Jadi bisa tetap untuk wisata, bisa tetap untuk pengendalian banjir dampak air rob," katanya.
     
Bahkan menurutnya, suatu saat air sungai di wilayah itu, bisa menjadi sumber air baku baru. Dengan adanya rumah tersebut, dapat berfungsi sebagai pengontrol aliran air sehingga tidak langsung terkontaminasi dengan laut. 
     
"Suatu saat mungkin bisa menjadi sumber air baku baru, karena kita bisa kendalikan tidak terkontaminasi air laut," katanya. (*)

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018