Blitar (Antaranews Jatim) - Seorang warga yang merupakan penjaga gudang meninggal dunia setelah tubuhnya ikut terbakar dalam musibah kebakaran di pabrik pemecah batu di Desa Karanggondang, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu.

Kepala Polsek Udanawu, Kabupaten Blitar AKP Wahyu Satrio mengemukakan kejadian kebakaran itu pertama kali diketahui oleh warga yang sedang mencari rumput di sekitar pabrik, kemudian melaporkannya ke perangkat desa dan diteruskan ke pihak berwajib.

"Ada warga yang melaporkan kejadian kebakaran itu perangkat. Petugas ke lokasi dan setelah dilihat ada korban dan ternyata sudah meninggal dunia hangus terbakar," kata Wahyu.

Dia mengatakan, korban yang meninggal dunia itu bernama Marni (65), penjaga gudang di lokasi pabrik pemecah batu di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Wahyu mengatakan, pihaknya langsung berkoordinasi meminta bantuan tim pemadam kebakaran untuk membantu proses pemadaman serta mengevakuasi tubuh korban. "Setelah dirasa aman, petugas langsung membawa jasad korban ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, untuk divisum," ujarnya.

Polisi juga masih melakukan penyelidikan terkait dengan kejadian kebakaran tersebut. Mereka melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi pabrik yang terbakar, guna mengetahui penyebab kejadian itu. Namun, dugaan sementara ada masalah arus listrik, sehingga memicu kebakaran.

Sementara itu, pemilik pabrik pemecah batu itu, Linda Gumada mengatakan korban memang karyawan tetap di pabrik miliknya. Ia bertugas sebagai penjaga gudang. Dari pihak pabrik, sebenarnya sudah membuatkan tempat tidur di bagian depan pabrik, namun dirinya tidak tahu mengapa korban istirahat di lokasi dekat panel listrik.

"Sebenarnya sudah dibuatkan tempat tidur di depan. Kami duga ia capai setelah berkeliling lalu tidur di gudang yang berada dekat dengan panel listrik itu," kata dia.

Linda juga belum menghitung dengan pasti kerugian akibat kebakaran tersebut, namun diduga hingga puluhan juta rupiah. Saat ini, pihaknya masih mengurus untuk ikut membantu proses pemakaman karyawannya yang meninggal dunia itu.

Hingga Rabu siang lokasi pabrik tersebut masih diberi garis polisi, sebagai pertanda yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Sejumlah warga juga penasaran melihat lokasi pabrik yang terbakar itu, namun tidak diperbolehkan mendekat. Selain masih panas karena bara api, polisi ingin memastikan proses penyelidikan bisa berjalan dengan lancar. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018