Jember (Antaranews Jatim) - Nelayan yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Indah Lestari melepasliarkan puluhan tukik atau anak penyu ke pesisir laut selatan di Pantai Getem, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu sore.
     
Tukik-tukik tersebut merupakan hasil penangkaran telur penyu yang dilakukan secara swadaya oleh pokmaswas setempat, karena telur tersebut ditemukan di pesisir selatan yang lokasinya tidak jauh dari Pulau Nusa Barong, yang merupakan salah satu habitat bertelurnya penyu di Jember.
     
"Kami menemukan sebanyak 100 ekor telur penyu, kemudian ditangkarkan dan berhasil menetas sebanyak 24 ekor, sedangkan sisanya tidak berhasil ditetaskan," kata Ketua Pokmaswas Indah Lestari Sugiyanto di Pantai Getem, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember.
     
Menurutnya, konsumsi telur penyu masih marak karena sebagian warga percaya bahwa mengonsumsi telur penyu yang dilindungi tersebut baik untuk kesehatan. Padahal, hewan tersebut terancam punah dan populasinya terus berkurang, sehingga menjadi salah satu hewan yang dilindungi.
     
"Saat ini jumlah penyu yang naik ke pesisir pantai untuk bertelur sangat sedikit, karena banyak yang terjerat jaring nelayan, padahal sebelumnya jumlah penyu yang naik dan bertelur ke pantai berkisar 5-6 ekor penyu," tuturnya.
     
Ia berharap penangkaran dan melepasliarkan tukik yang dilakukan oleh Pokmaswas Indah Lestari dapat menjaga populasi hewan yang dilindungi tersebut dan mengimbau nelayan lain untuk tidak melakukan perburuan telur dan daging penyu, karena hewan tersebut terancam punah.
     
Sementara itu, staf Bidang Pranata dan Konservasi Dinas Perikanan dan Kelautan Jember Nurul Hidayah mengatakan, telur penyu yang diselamatkan nelayan bersama BKSDA Wilayah III Jember dan Satuan Kepolisian Perairan Udara (Satpolairud) Jember akhirnya berhasil ditangkarkan.
     
"Telur penyu yang diselamatkan itu jenis penyu tempayang, namun yang berhasil ditangkarkan sebanyak 40 ekor dan yang dilepasliarkan sebanyak 24 ekor tukik, sehingga diharapkan tukik itu bisa tumbuh besar dan bertelur kembali di pesisir selatan Jember itu," katanya.
     
Ia mengimbau masyarakat untuk ikut menjaga ekosistem lingkungan dan menjaga populasi hewan yang dilindungi seperti penyu, sehingga diharapkan masyarakat tidak melakukan perburuan satwa langka yang dapat menyebabkan punahnya hewan penyu tersebut. (*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018