Kediri (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengkaji pembuatan jalur baru sebagai alternatif jalan untuk mengantisipasi kemacetan, menyusul rencana pembangunan bandar udara di Kabupaten Kediri.

"Untuk persiapan jalur, di Kota Kediri sedang mencoba analisa apakah perlu jalur baru atau tidak. Ini perlu untuk mengurai kemacetan juga," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Rabu.

Ia mengatakan, pemerintah kota juga mencoba melakukan komunikasi terkait dengan jembatan mrican. Bibir jembatan itu terletak di wilayah Kabupaten dan Kota Kediri. Saat ini, jembatan tersebut belum difungsikan optimal dan memperlukan perbaikan setelah paku jembatan rusak.

Wali Kota mengungkapkan jembatan itu menarik sebagai salah satu jalur alternatif menyusul rencana pembangunan bandara di Kabupaten Kediri. Namun, hingga kini belum jelas pihak yang berhak untuk mengurus, sebab ada yang mengatakan bahwa jembatan itu adalah milik dari Pabrik Gula Meritjan Kediri.

"Saya berharap provinsi (Pemprov Jatim) `take over` mengambil alih sembarai urai kemacetan. Jadi, kami persiapan sekarang, jika bandara selesai bisa urai kemacetan di daerah," kata dia.

Ia juga menyebutkan, sudah komunikasi dengan Gubernur Jatim Soekarwo terkait dengan harapan pembangunan jembatan mrican itu bisa diambil alih oleh pemprov. Namun, untuk komunikasi juga akan kembali dilakukan dengan Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa.

Sementara itu, terkait dengan "ring road", Wali Kota juga menyebut masih komunikasi baik dengan Kabupaten Kediri. Dirinya berharap, jika nantinya ada "ring road" bisa menjadi jalan nasional.

"Kami juga mulai persiapkan komunikasi dengan pusat terkait `ring road`. Kediri ini ada kabupaten dan kota, tidak mungkin hanya kota saja, dan ini harus jalan nasional. Nanti bisa di batas kota, dicarikan aset pemda supaya tidak terlalu mahal. Namun ini masih komunikasi," kata dia. (*)
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018