Surabaya (Antaranews Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Pahlawan, Jawa Timur, untuk aktif di ekstra kurikuler agar terhindar dari kenalakan remaja.

"Dalam beberapa hari terakhir ditemukan anak-anak Surabaya yang larut dalam kenakalan remaja, padahal sebelum-sebelumnya hal itu jarang ditemui," kata Risma saat menutup kompetisi Suroboyo Student Basketball Championship di Lapangan Basket Kampus C Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Senin.

Untuk itu, ia meminta seluruh anak-anak Kota Surabaya, baik yang berasal dari sekolah negeri maupun swasta, aktif dan mengikuti minimal satu ekstrakurikuler. Sebab, hal ini bisa dijadikan salah satu cara untuk mencegah kenakalan remaja.

Risma mengatakan, Pemkot Surabaya memiliki banyak lapangan olahraga yang bisa digunakan untuk para remaja seperti halnya Gelora Pancasila, Gelanggang Remaja, dan lain-lain.

"Itu bisa digunakan siswa sekolah dan tinggal diatur jadwalnya. Dengan mengikuti ekstrakurikuler itu bisa menyelamatkan anak-anak dari kenakalan remaja," katanya.

Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini menjelaskan, jika bisa menyelamatkan anak-anak dari kenakalan remaja, maka tumbuh kembang anak-anak menjadi luar biasa.

"Misalkan ada anak ingin belajar drama, tetapi belum ada guru drama, akan saya carikan. Ini semua demi menghindarkan anak-anak dari kenakalan remaja," katanya.

Risma juga tidak menutup kemungkinan anak-anak yang berprestasi di bidang olahraga basket untuk dikirim ke luar negeri, seperti halnya dengan 10 anak Surabaya yang sudah dikirim ke Liverpool, Inggris, pada beberapa waktu lalu.

"Kalau kalian bermain basket dengan baik dan mau belajar dengan baik, akan ibu kirim ke luar negeri," tandasnya.

Wali kota yang sarat prestasi ini menambahkan, berlatih basket jangan hanya untuk kompetisi. Dengan begitu, kelak di masa depan bisa menjadi pemain profesional.

"Giatlah berlatih dan bersungguh-sungguh. Itu bisa digunakan saat SMA, perguruan tinggi, dan menjadi pemain profesional. Apalagi banyak pemain profesional berasal dari perguruan tinggi," katanya.

Ia juga berpesan tidak ada alasan nilai sekolah jatuh hanya karena sering berlatih basket. "Yang terpenting adanya kemauan dan pintar mengatur jadwal. Saya dulu pemain voli dan masuk tim basket sekolah. Saya bisa melakukan keduanya dan nilai tidak ada yang turun," katanya.

Ia meminta anak-anak untuk berprestasi bukan hanya bidang akademik, bisa juga bidang basket, sepakbola, maupun bidang-bidang lainnya. Tinggal berlatih dengan sungguh-sungguh, belajar dengan sungguh-sungguh, supaya berhasil di dua bidang sekaligus.

"Tidak ada yang tidak mungkin. Jangan sia-siakan kesempatan yang sudah diberikan," ujarnya.

Pada akhir sambutannya, Risma berpesan agar anak-anak jangan nakal dan tidak bterpengaruh dengan perbuatan negatif di luar. "Anak-anak Surabaya harus berani menolak. Sebab, sekali terjerumus, akan rugi selamanya," tandasnya.

Kompetisi basket antar-SMP se-Surabaya yang diselenggarakan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya ini diikuti 72 tim putra dan 48 tim putri yang memperebutkan Piala Wali Kota Surabaya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018