Jakarta (Antara) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak melemah sebesar 26 poin ke posisi Rp14.508 dibandingkan sebelumnya Rp14.482 per dolar AS.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami tekanan pada Senin searah dengan bursa saham di kawasan Asia.

IHSG BEI dibuka melemah 23,25 poin atau 0,38 persen menjadi 6.103,09, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 5,80 poin atau 0,59 persen menjadi 971,78.

"Penurunan sejumlah bursa saham di kawasan Asia memberikan dampak negatif pada IHSG sehingga membuat laju IHSG tertahan," kata Analis CSA Research Institue Reza Priyambada di Jakarta.

Menurut dia, sentimen mengenai perkiraan pertumbuhan PDB di wilayah Asia Tenggara akan melambat menjadi 5,3 persen di tahun ini dan 5 persen di tahun depan direspon negatif investor di bursa saham.

Dari dalam negeri, lanjut dia, kembali melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turut mempengaruhi psikologis investor di dalam negeri sehingga cenderung melakukan aksi lepas saham.

Ia mengharapkan, masih adanya optimisme pemerintah terkait pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,2 persen yang dapat dicapai di tahun ini dapat mengurangi tekanan di pasar saham domestik.

Analis Pacific 2000 Sekuritas, Indra mengatakan investor asing yang melakukan jual saham juga menjadi salah satu faktor yang membebani pergerakan IHSG.

"Investor asing sedang mengantisipasi pertemuan the Fed yang akan berlangsung pada 18-19 Desember nanti," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei melemah 393,34 poin (1,81 persen) ke 21.285,34, indeks Hang Seng melemah 363,90 poin (1,40 persen) ke 25.699,85, dan indeks Strait Times melemah 34,75 poin (1,12 persen) ke posisi 3.076,37. (*)

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018