Surabaya (Antaranews Jatim) - Festival Ekonomi Syariah atau Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) yang akan digelar di Grand City Convention Hall Surabaya pada 11-15 Desember 2018 akan fokus memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur, dengan komitmen memberikan sertifikasi halal kepada 100 UMKM.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi A Johansyah di Surabaya, Senin mengatakan ada dua agenda yang menjadi bagian dalam kegiatan tersebut, yakni Forum Komunikasi Ekonomi Syariah yang terdiri dari beberapa kegiatan, seperti diskusi ekonomi syariah tingkat nasional-internasional, serta fokus UMKM dengan Syariah Fair yang terdiri dari kegiatan pameran UMKM, talkshow serta showcase pengembangan ekonomi syariah.
"Pada gelaran tahun 2018, kami ingin ISEF menghasilkan produk yang konkret untuk membangun infrastruktur ekonomi syariah, khususnya di Jawa Timur," kata Difi kepada wartawan di Surabaya.
Terkait pemberian sertifikasi halal kepada UMKM, Difi mengaku Kantor Perwakilan BI Jatim bekerja sama dengan LPPOM-MUI, Disperindag dan Dinas Koperasi dan UKM memberikan sertifikasi halal kepada 100 UMKM di Jawa Timur.
"Prosesi penyerahannya, nanti akan kami lakukan pada ISEF 2018. Selain itu, di ISEF 2018 juga akan dibuka pendaftaran untuk UMKM yang ingin mendapatkan sertifikasi halal di tahun 2019," katanya.
Oleh karena itu, Difi mengundang para UMKM dan masyarakat Jawa Timur untuk turut serta meramaikan kegiatan ISEF, sebab BI Jatim juga membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin mendaftar untuk mendapatkan sertifikasi halal UMKM, serta menjadi nadzir, Dewan Pengawas Syariah ataupun konsultasi elektronifikasi untuk datang ke ISEF 2018.
Sementara Pejabat Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI, Sugiyanto mengakui banyak produk UMKM yang ternyata kesulitan mendapatkan sertifikasi halal karena belum mengerti persyaratannya.
"Jadi, kami akan memberikan edukasi terkait hal ini, serta membuka pendaftaran sertifikasi halal pada ISEF 2018. Kami juga akan menyediakan pendaftaran nadzir (pengelola wakaf) bekerja sama dengan Badan Wakaf Indonesia," katanya.
Anggota Badan Wakaf Indonesia Jawa Timur, Supriyadi mengatakan keberadaan wakaf saat ini tidak hanya terkait tanah, namun juga bisa wakaf uang, hal ini setelah memperhatikan tren wakaf yang terus meningkat, sehingga juga dibutuhkan nadzir atau orang yang mengelolanya.
"Tren wakaf yang terus meningkat ini tak lepas dari peran perbankan. Wakaf itu mudah. Syariah pun juga telah menjadi gaya hidup. Saat ini, masyarakat bisa dengan mudah berwakaf melalui aplikasi yang disediakan perbankan," katanya.
Sementara itu ISEF tahun ini adalah gelaran yang kelima, dan mengambil tema "Strengthening National Economic Growth : The Creation of Halal Value Chains and Innovative Vehicles".
ISEF nantinya juga diramaikan sejumlah kegiatan di antaranya Bedah Buku Asma Nadia “Cinta Dalam 99 Nama-Mu” di Gramedia Expo pada tanggal 24 November 2018, lomba poster, animasi, fotografi produk, serta pawai ISEF pada Car Free Day di Jalan Taman Mayangkara tanggal 2 Desember 2018. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi A Johansyah di Surabaya, Senin mengatakan ada dua agenda yang menjadi bagian dalam kegiatan tersebut, yakni Forum Komunikasi Ekonomi Syariah yang terdiri dari beberapa kegiatan, seperti diskusi ekonomi syariah tingkat nasional-internasional, serta fokus UMKM dengan Syariah Fair yang terdiri dari kegiatan pameran UMKM, talkshow serta showcase pengembangan ekonomi syariah.
"Pada gelaran tahun 2018, kami ingin ISEF menghasilkan produk yang konkret untuk membangun infrastruktur ekonomi syariah, khususnya di Jawa Timur," kata Difi kepada wartawan di Surabaya.
Terkait pemberian sertifikasi halal kepada UMKM, Difi mengaku Kantor Perwakilan BI Jatim bekerja sama dengan LPPOM-MUI, Disperindag dan Dinas Koperasi dan UKM memberikan sertifikasi halal kepada 100 UMKM di Jawa Timur.
"Prosesi penyerahannya, nanti akan kami lakukan pada ISEF 2018. Selain itu, di ISEF 2018 juga akan dibuka pendaftaran untuk UMKM yang ingin mendapatkan sertifikasi halal di tahun 2019," katanya.
Oleh karena itu, Difi mengundang para UMKM dan masyarakat Jawa Timur untuk turut serta meramaikan kegiatan ISEF, sebab BI Jatim juga membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin mendaftar untuk mendapatkan sertifikasi halal UMKM, serta menjadi nadzir, Dewan Pengawas Syariah ataupun konsultasi elektronifikasi untuk datang ke ISEF 2018.
Sementara Pejabat Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI, Sugiyanto mengakui banyak produk UMKM yang ternyata kesulitan mendapatkan sertifikasi halal karena belum mengerti persyaratannya.
"Jadi, kami akan memberikan edukasi terkait hal ini, serta membuka pendaftaran sertifikasi halal pada ISEF 2018. Kami juga akan menyediakan pendaftaran nadzir (pengelola wakaf) bekerja sama dengan Badan Wakaf Indonesia," katanya.
Anggota Badan Wakaf Indonesia Jawa Timur, Supriyadi mengatakan keberadaan wakaf saat ini tidak hanya terkait tanah, namun juga bisa wakaf uang, hal ini setelah memperhatikan tren wakaf yang terus meningkat, sehingga juga dibutuhkan nadzir atau orang yang mengelolanya.
"Tren wakaf yang terus meningkat ini tak lepas dari peran perbankan. Wakaf itu mudah. Syariah pun juga telah menjadi gaya hidup. Saat ini, masyarakat bisa dengan mudah berwakaf melalui aplikasi yang disediakan perbankan," katanya.
Sementara itu ISEF tahun ini adalah gelaran yang kelima, dan mengambil tema "Strengthening National Economic Growth : The Creation of Halal Value Chains and Innovative Vehicles".
ISEF nantinya juga diramaikan sejumlah kegiatan di antaranya Bedah Buku Asma Nadia “Cinta Dalam 99 Nama-Mu” di Gramedia Expo pada tanggal 24 November 2018, lomba poster, animasi, fotografi produk, serta pawai ISEF pada Car Free Day di Jalan Taman Mayangkara tanggal 2 Desember 2018. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018