Surabaya (Antaranews Jatim) - Bakal Callon Wali Kota Surabaya dari Partai Kebangkitan Bangsa, Fandi Utomo menggalakkan pendidikan pesantren untuk mencegah kenalan remaja di Kota Pahlawan, Jatim.
     
"Saya memandang, penguatan nilai-nilai agama di kalangan anak muda sangat penting untuk mencegah kenakalan remaja. Dengan bekal pendidikan agama yang baik, sejak dini mereka akan mengetahui mana yang baik dan buruk," kata Fandi Utomo di acara peresmian Pondok Pesantren Nulur Hidayah Pandugo Rungkut, Surabaya, Minggu.
     
Fandi mengaku prihatin dengan kenakalan remaja di Surabaya pada akhir-akhir ini dengan ditemukan perilaku menyimpang di kalangan remaja di Surabaya yang menghirup aroma lem atau "ngelem".
     
Untuk itu, lanjut dia, penguatan nilai-nilai agama perlu ditingkatkan karena  hukum positif di negeri ini sejalan dengan nilai agama. Menurunya, semakin banyak tahu nilai agama, maka ketaatan terbadap hukum positif akan bagus.
     
Calon DPR RI Dapil 1 (Surabaya-Sidoarjo) ini mengatakan penguatan nilai agama salah satunya dengan memaksimalkan keberadaan pondok pesantren. Pesantren bukan saja mengurangi, tapi mengendalikan sekaligus menjadi katalis dan mengarahkan anak muda patuh, taat dan menjadi pembelajar. 
     
Mengigat peran penting pesantren dalam penanaman agama, Fandi sangat mendukung peresmian pondok pesantren Nurul Hidayah. Harapannya, kehadiran pesantren ini bisa memperjuangkan pendidikan agama dan Al Quran. 
     
"Saya dan seluruh keluarga besar PKB mendukung, mudah-mudahan pondok ini berkembang baik. Karena pesantren bagian perjuangan untuk mencerdaskan dan mensejahterkan orang muslim di Surabaya," ujarnya.
     
Selain pesantren sebagai lembaga pendidikan agama, kata dia, di dalam perspektif nasional, pesantren berperan menjadi embrio yang kuat lahirnya prinsip-prinsip kebangsaan. 
     
"PKB menginisiasi undang-undang pesantren, di dalamnya mendorong penguatan substansi pendidikan di luar pendidikan keagamaan yang berlangsung sekarang, sehingga ada posisi yang seimbang antara pesantren dengan sekolah umum," katanya.
     
Pimpinan Majelis Dzikir dan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hidayah Nyai Hj. Elok Zulaikhoh menjelaskan majelis dzikir yang diasuhnya berkembang mulai tahun 2007. Keberadaan majelis ini terus dikembangkan sehingga menjadi pesantren sejak dua tahun lalu. 
     
Majelis dzikir Nurul Hidayah sudah memiliki jamaah yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Timur, terutama Surabaya dan Sidoarjo. Menurutnya, majelis dzikir memiliki manfaat yang besar, terutama dalam penanaman agama.
     
"Kita kan berdoa, dzikir itu doa, karena doa memiliki kekuatan yang luar biasa, makanya peresmian pesantren ini juga bersamaan dengan peringatan maulid nabi," ujarnya.
     
Peresmian pesantren ini dihadiri oleh ribuan jamaah yang berasal dari Fatayat NU Pandugo Rungkut, Majelis Dzikir, dan Forum Muballighoh Surabaya dan Sidoarjo. 
     
"Kita undang pak Fandi karena beliau memiliki kepedulian dengan majelis dzikir, tiap kali undang pasti datang," katanya.
     
Ia juga mendoakan agar Fandi Utomo lolos dalam Pemilu 2019 dan menjadi anggota DPR RI. Sebab, kata dia, Fandi memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pengembangan agama dan kegiatan-kegiatan agama. 
     
"Sosok Fandi Utomo juga tepat menjadi Wali Kota Surabaya. Saya doakan dan akan dukung, Insya Allah menang dan jadi pengganti Bu Risma," katanya. (*)
 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018