Surabaya (Antaranews Jatim) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menindaklanjuti penerapan pendidikan vokasi sistem ganda kerja sama dengan Jerman, melalui pelatihan pelatih tempat kerja untuk tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK).
     
Ketua Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti di Surabaya, Rabu, mengatakan, pelatihan ini merupakan upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya dalam sistem pemagangan sebagai bagian dari pendidikan vokasi sistem ganda di Jatim.

Pelatihan yang digelar di Graha Kadin Jatim dan bekerja sama dengan Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP) itu diikuti 20 pelatih di tingkat SMK segala jurusan, seperti industri, manufaktur, jasa, karoseri, industri makanan minuman, BUMN, serta pemerintahan.

"Dalam sistem vokasi ini akan terbangun sinergi dan harmonisasi antara dunia usaha dan industri, serta dengan dunia pendidikan khususnya SMK," katanya.

Dalam sistem vokasi, kata dia, juga mengajarkan tentang kurikulum, kompetensi siswa dan standar operasional prosedur (SOP) perusahaan, sehingga menghasilkan calon tenaga kerja yang kompeten dan kompetitif serta siap kerja sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

"Selama ini pola pendidikan yang ada selalu mempunyai beberapa kendala di lapangan, di antaranya program pemagangan yang belum secara efektif dan efisien meningkatkan kompetensi siswa," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, dengan pelatihan para pelatih diharapkan hasilnya dapat menyusun program yang sesuai dan mampu memberikan solusi permasalahan yang terjadi di lapangan.

"Kadin selalu berkomitmen menjadikan pelatih tempat kerja berkompeten secara keahlian dan cerdas di perusahaan maupun di sekolah, serta dapat berperan sebagai organisator, pembimbing pembelajaran, moderator dan penyampai informasi serta pendampingan dan dukungan pengembangan kompetensi keahlian," katanya.

Ketua BKSP Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan, pelatihan untuk para pelatih tempat kerja ini digelar dengan standar internasional dan bersertifikat internasional, sehingga hasilnya diharapkan berkualitas.

Berdasarkan data BPS Jatim per Februari 2017, tingkat pengangguran terbuka berdasarkan pendidikan tertinggi adalah lulusan SMK dengan kontribusi sekitar 9,27 persen dan SMA sebesar 7,03 persen, selanjutnya Diploma I/II/III 6,35 persen, SMP 5,36 persen, PT 4,58 persen dan SD 3,54 persen. (‎*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018