Surabaya (Antaranews Jatim) - Tingkat kunjungan warga ke sejumlah titik layanan literasi yang tersebar di Kota Surabaya, Jawa Timur dari tahun ke tahun cukup tinggi.
     
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya Wiwiek Widayati, di Surabaya, Senin, mengatakan data kunjungan titik layanan literasi yang tersebar di Kota Surabaya selama 2016 sebanyak 4 juta pengunjung, sedangkan 2017 mencapai 5 juta pengunjung. 
     
"Peningkatan angka inilah yang menjadikan parameter utama bahwa titik layanan literasi sangat dibutuhkan hadir di tengah masyarakat," katanya.
     
Menurut dia, Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya untuk menumbuhkan minat baca masyarakat di Kota Pahlawan. Saat ini, Pemkot Surabaya telah miliki 1.430 titik layanan literasi yang tersebar di seluruh Kota Surabaya.
     
Keberadaan titik layanan literasi ini, kata dia, diharapkan menjadi ruang positif yang mampu meminimalisir dampak negatif dari perkembangan ilmu teknologi yang saat ini banyak disikapi secara berlebihan.
     
Adapun titik literasi tersebut meliputi perpustakaan, Taman Baca Masyarakat (TBM), Paket seperti layanan mobil keliling dan program pendampingan mulai dari SD/MI, SMP?MTs hingga pondok pesantren.
     
Titik layanan akselitarasi lainnya berada di taman, balai RW, rumah sakit, sekolah, instansi, rumah susun, terminal, dan bahkan layanan di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih Surabaya.
     
Seperti di TBM, lanjut Wiwiek, selain terdapat layanan sirkulasi peminjaman dan pengembalian buku, pihaknya juga mengadakan aktivitas layanan literasi lainnya seperti melayani bimbingan belajar (Bimbel) untuk anak-anak, story telling, membuat keterampilan, menggambar dan bermain alat edukatif lainnya.
     
"Kita juga punya program baru yaitu liga literasi dan Branding TBM. Selain itu, kita juga melayani paket di Panti Asuhan, TK dan Yayasan, dan semua layanan ini bersifat gratis," katanya.
     
Ditanya seberapa optimalkah titik-titik layanan akseliterasi ini, Wiwiek mengaku, bahwa keberadaan TBM saat ini tidak hanya dimanfaatkan oleh anak-anak, tapi juga para remaja dan orang tua. Keberadaan informasi ini yang menjadikan TBM sangat dibutuhkan hadir ditengah masyarakat.
     
"Seperti ibu-ibu yang ingin mendapatkan informasi bagaimana mengembangkan UKM mereka, ada juga yang ingin belajar cara bercocok tanam. Hal-hal seperti ini lah yang menjadikan TBM sangat dibutuhkan," katanya.
     
Dimasing-masing TBM, kata Wiwiek, setiap dua kali dalam 1 bulan terdapat aktifitas yang bernama Aksi Literasi Taman Baca, pada minggu ketiga dan keempat. 
     
"Ini juga termasuk upaya kita untuk investasi jangka panjang, bagaimana kita juga membangun habit dari pada masyarakat di sekitar titik layanan ini," ujarnya.
     
Disamping itu,  lanjut dia, pihaknya juga mengadakan aktivitas kelas literasi setiap Sabtu di Balai Pemuda Surabaya, yang terbagi menjadi dua kelas yakni kelas mendongeng dan kelas melukis. 
     
"Untuk kelas literasi dibuka setiap Sabtu mulai pukul 13.00 WIB sampai 15.00 WIB yang bekerja sama dengan komunitas penggiat literasi," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018