Probolinggo (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui Tim Percepatan Pengembangan Destinasi Wisata menggenjot realisasi pembangunan kluster 4B (Bromo, Bentar, Bhinor, dan Bremi) yang merupakan konsep pengembangan pariwisata di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Tim khusus tersebut terdiri dari jajaran KRPH Krucil selaku pemilik kewenangan kawasan hutan, kemudian legislatif sebagai perumus kebijakan dan eksekutif pada dinas terkait sebagai pelaksana kegiatan nantinya memiliki cara tersendiri untuk menentukan langkah dan jenis kegiatan yang diperlukan.

"Hal itu adalah tindak lanjut dari kebijakan Bupati Probolinggo sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pinggiran melalui pemanfaatan destinasi wisata sebagai penopang di dalamnya," kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Wahid Nurrahman di Probolinggo, Rabu.

Ia berharap semua perencanaan tersebut akan terealisasi pada 2019, sehingga pada akhir November 2018 tepatnya saat pembahasan struktur anggaran APBD tahun 2019 dan jika keberpihakan pemkab pada objek wisata dirasa kurang, maka hal itu akan menjadi pertimbangan khusus bagi legislatif.

"Infrastruktur jalan sudah mantap ditambah lagi akan ada jalan tol yang akan melintasi wilayah Kabupaten Probolinggo, sehingga kita tarik para wisatawan asing yang sebelumnya hanya mengunjungi Gunung Bromo untuk mengunjungi pesona alam Probolinggo lainnya," katanya.

Bremi adalah salah satu kluster yang sedang menjadi prioritas untuk pengembangan selanjutnya karena di sekitar Desa Bremi banyak terdapat potensi wisata alam yang layak untuk di kembangkan secara bijaksana, disamping hasil bumi dan sektor perkebunan yang merupakan penunjang utama nantinya.

Sementara Kepala Resort Pemangku Hutan (KRPH) Krucil M. Jupri sangat mengapresiasi langkah strategis yang dilakukan Pemkab Probolinggo dan pihaknya juga berharap agar sektor wisata alam Kabupaten Probolinggo lebih maju lagi ke depan karena memang potensi alam sangat memungkinkan untuk dikembangkan.

"Perum Perhutani tidak membatasi pengembangan dan pembangunan objek wisata di kawasan hutan selama prosesnya diupayakan sealami mungkin dan tidak merubah fungsi hutan sebagai mana mestinya," katanya.

Ia menjelaskan wisata alam yang maju akan ada manfaat dan dampak positif yang bisa dirasakan bersama baik untuk Kabupaten Probolinggo maupun masyarakat dan Perum Perhutani, sehingga hutan tetap harus lestari dan masyarakat bisa menikmati berkah dari keindahan alam tersebut.  (*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018