Surabaya (Antaranews Jatim) - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengumpulkan pakar nasional dan internasional untuk membahas technopreneurship dalam kegiatan International Conference on Technopreneur and Education (ICTE) 2018 di Surabaya, Rabu.

Konfrensi itu menghadirkan Vice President of Malaysia English Language Teaching Association Aslam Khan bin Samash Khan, Australia International Development Andrew Kelly dan mantan Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof Muchlas Samani.

Wakil Rektor I Unusa Prof Kacung Marijan mengatakan Unusa punya dua kelompok ilmu besar, kesehatan dan nonkesehatan. Pada ilmu kesehatan sudah ada konfrensi internasional dua kali. Sementara tahun ini berfokus pada ilmu non-kesehatan, yakni ekonomi, teknologi dan pendidikan.

"Targetnya membagikan gagasan-gagasan penelitian di tiga ranah ilmu non-kesehatan. Kami juga mengundang pemakalah, dosen-dosen luar dengan harapan agar bisa dibagi dan menambah kemampuan mereka," katanya.

Kacung menjelaskan ada 100 peneliti dan dosen yang ikut ambil bagian dalam konfrensi itu. Peneliti dan dosen itu nantinya membuat paper yang akan dikumpulkan dalam kelompok paralel, meliputi tiga ilmu, ekonomi, tenologi dan pendidikan yang akan dibuatkan buku.

Mantan Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang kini menjadi dosen Unusa Prof Muchlas Samani menjelaskan untuk menjadikan seseorang menjadi "enterpreneur" tidak bisa diteorikan, tapi bisa ditularkan dan dicoba sendiri.

"Enterpreneur tumbuh di lingkungan enterpreneur. Jika ingin menghasilkan maka pendidikan harus aplikatif, mencoba dan tidak diteorikan di kelas," katanya.

Muchlas mengatakan untuk menghasilkan enterpreneur tidak bisa menjadi miliknya program studi tunggal. Dicontohkannya, jika orang ingin menjadi pengusaha restoran, tidak perlu tahu banyak tentang masakan tapi perlu tahu bisnis dan manajemen karena harus mengelola orang.

"Itu tidak bisa mengambil satu. Kami usulkan maka sekat-sekat antarfakultas tidak boleh ketat," katanya.

Sementara itu Rektor Unusa Prof Achmad Jazidie mengatakan enterpreneur merupakan bagian dari visi kampusnya. Dari proses pendidikan di Unusa salah satu nilai yang ditanamkan di peserta didik dan akademik adalah mengembangkan kewirausahaan.

"Dalam bentuk kongkretnya kami mendorong mahasiswa berkesempatan untuk mendapat program hibah. Ada dana yang dikompetisikan yang bersifat bergulir untuk mahasiswa untuk merangsang mereka berwirausaha," ucapnya. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018