Blitar, (Antara) - Kementerian Sosial membentuk Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Lokasi ini merupakan KSB ke 630 di Indonesia dan KSB kedua yang dibentuk Kemensos di Blitar setelah sebelumnya Kecamatan Nglegok.

Dalam sambutan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI yang dibacakan Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kemensos RI Nur Pujianto disebutkan dipilihnya Kecamatan Ponggok sebagai KSB karena wilayah ini berpotensi tinggi dilanda angin puting beliung.

Disamping itu, Kabupaten Blitar merupakan urutan ke 32 dengan Skor 210 dari 38 Kabupaten/Kota se Provinsi Jawa Timur yang memliki kategori rawan bencana.

"Kenapa dipilih Kecamatan Ponggok sebagai Kampung Siaga Bencana, karena daerah ini merupakan kawasan yang rawan terjadi bencana puting beliung, kekeringan dan kebakaran. Ponggok juga merupakan daerah rawan dilewati lahar dingin Gunung Kelud," tutur Nur Pujianto.

Dalam pendirian KSB, dikatakan Nur melibatkan semua pilar-pilar sosial termasuk pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) karena sebagian besar warga yang terdampak bencana adalah Keluarga Penerima Manfaat bantuan PKH.

"Sebagian besar penerima manfaat PKH adalah korban bencana. Sehingga mereka juga harus sadar dan paham penanggulangan bencana," tukasnya.

Di sisi lain, Nur Pujianto menjelaskan pencairan Program Keluarga Harapan tahap tiga sudah mencapai 99,5% hingga hari ini. Khusus untuk Propinsi Jawa Timur pencairan tahap IV dimulai di kecamatan Ponggok,Kabupaten Blitar.

Jumlah bantuan PKH Provinsi Jawa Timur sebesar Rp3.048.318.307.300 dan untuk Kabupaten Blitar sebesar Rp89.850.563.050 pada tahun 2018.

"Kita berharap pemerintah kabupaten Blitar bisa dapat memberikan dukungannya terhadap PKH agar dapat mencapai keluarga sejahtera mandiri dan siap dalam pelaksanaan penanggulangan bencana," lanjutnya.(*)

Pewarta: Hanni Sofia

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018